Konflik Timur Tengah Picu Krisis Global: Inflasi Meledak, Resesi Dunia Mengintai

Minggu 29 Jun 2025 - 13:40 WIB
Reporter : Melly
Editor : Melly
Konflik Timur Tengah Picu Krisis Global: Inflasi Meledak, Resesi Dunia Mengintai

BACAKORAN.CO - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali menciptakan badai yang tak hanya mengguncang kawasan, tapi juga mengancam stabilitas ekonomi global.

Gencatan senjata yang rapuh di beberapa wilayah konflik justru membuka ruang bagi eskalasi militer yang semakin membara.

Para pengamat menilai, jika konflik tak segera mereda, resesi global bisa menjadi kenyataan yang tak terhindarkan.

Salah satu pengamat yang bersuara lantang adalah Fyodor Lukyanov, pemimpin redaksi Global Affairs.

BACA JUGA:Kian Memanas, Habis Iran Kini Houthi Serbu Israel dengan Rudal Balistik

BACA JUGA:Geger! Karyawan Pabrik Sepatu di Tegal Kesurupan Massal saat Malam 1 Suro, Netizen Skeptis: Nanti Jadi Film

Dalam analisanya, ia menilai bahwa aksi agresif Israel dan kelompok neokonservatif di AS bisa menjadi pemicu tumbangnya pemerintahan Iran.

Jika itu terjadi, bukan tidak mungkin Amerika Serikat—terutama jika dipimpin Donald Trump di periode berikutnya—akan terseret dalam perang terbuka besar-besaran.

Pandangan serupa disampaikan oleh Alexander Dugin, filsuf dan pemikir geopolitik asal Rusia.

Dugin bahkan menyebutkan skenario Perang Dunia III sebagai hal yang mungkin terjadi.

BACA JUGA:Kemendag Gandeng GAHC Australia, Dorong Ekspor Produk Halal RI Tembus Pasar Global

BACA JUGA:Blaise Metreweli Jadi Kepala Perempuan Pertama MI6 Inggris, Siap Hadapi Ancaman Global

Ia memperingatkan bahwa jika Iran jatuh, maka Rusia bisa menjadi target berikutnya, dan ini membuka jalan bagi konflik global yang melibatkan kekuatan nuklir.

Dari sisi ekonomi, Achmad Nur Hidayat, pakar kebijakan publik dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, menegaskan bahwa ketegangan geopolitik semacam ini selalu membawa dampak ekonomi global yang serius.

“Setiap konflik besar di Timur Tengah berimbas pada lonjakan harga minyak, meningkatnya inflasi, dan menurunnya kepercayaan investor,” ujar Achmad.

Kategori :