BACA JUGA:Curi Trafo Dari Gudang PLN Diringkus Tim Tekab Polres Prabumulih
BACA JUGA:PLN Jelaskan Penyebab Listrik Mati 11 Jam di Bali, Sebut Kabel Laut Bermasalah
- Interkoneksi Jawa-Bali
- Interkoneksi Sumatra-Batam-Bintan,
- Interkoneksi Sumatra-Jawa
- Interkoneksi Kalimantan-Tarakan.
BACA JUGA:Curi Trafo Dari Gudang PLN Diringkus Tim Tekab Polres Prabumulih
BACA JUGA:PLN Jelaskan Penyebab Listrik Mati 11 Jam di Bali, Sebut Kabel Laut Bermasalah
"Semua desain ini, kalau jaringannya sudah mampu kita lakukan, tidak ada lagi masalah terhadap pembangkit yang kita akan bangun untuk energi baru terbarukan itu,” tambah Bahlil.
Selain transmisi, PLN juga akan membangun gardu induk dengan kapasitas total mencapai 107.950 megavolt ampere (MVA) guna memperkuat sistem kelistrikan nasional.
Bukan hanya itu, untuk mengatasi intermitensi dari variable renewable energy (VRE) akibat cuaca, seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), PLN merancang Smart Grid, yakni sistem kelistrikan modern yang memanfaatkan komunikasi dan informasi dua arah, sehingga menjadikannya lebih fleksibel, responsif, dan dapat memanfaatkan energi secara lebih optimal.
Membangun Sistem Interkoneksi Listrik
BACA JUGA:Sempat Reda, Pecuri Travo dan Kabel PLN Beraksi Kembali, Pelaku Lepaskan Tembakan ke Arah Warga
Dalam membangun sistem interkoneksi antarpulau yang andal, Indonesia membutuhkan digitalisasi jaringan listrik dan pembangunan Smart Grid yang terintegrasi dengan PLTB, PLTS, Battery Energy Storage System (BESS), pumped storage serta sistem High Voltage Direct Current (HVDC) skala besar.
Penggunaan Smart Grid tersebut dapat memberikan efisiensi, kestabilan, dan keandalan suplai listrik dari pembangkit VRE yang akan dibangun secara masif dalam 10 tahun ke depan.
"Pemerintah berkomitmen membangun sistem kelistrikan yang andal, modern, dan ramah lingkungan.