
Kebijakan ini mendapat reaksi beragam dari masyarakat.
BACA JUGA:Teror Ular King Kobra! Rumah Dedi Mulyadi Dikirimi Dua Kali, Begini Ancaman Bagi Pelaku!
BACA JUGA:Jam Malam Jadi Upaya Dedi Mulyadi dalam Menurunkan Angka Kenakalan Remaja, Apakah Efektif?
Di media sosial, terutama Instagram, netizen menyampaikan berbagai pendapat—ada yang mendukung sepenuhnya, namun tak sedikit pula yang menyuarakan keberatan.
"Anakku masuk 7.30, plg jam 14.00. Sholat dhuha dan zuhur disekolah. senin sampe jumat. Sabtu minggu libur. 9 mata pelajaran. Gak mesti jam 6 pagi. Kasian Pak," kata salah satu pengguna Instagram @nita_ene***.
"Terserahlah, harus dikaji ulang masuk jam 6, itu kasihan yg rumahnya jauuuuuuh habis sholat subuh langsung berangkat ituu," komentar akun @nonalisa***.
Kekhawatiran tidak hanya datang dari sisi siswa.
BACA JUGA:Disentil Sebagai Gubernur Lambe Turah, Dedi Mulyadi Tanggapi dengan Santai: Terima Kasih Bapak Ya!
Banyak netizen menyoroti kesiapan guru dalam menghadapi jadwal baru ini.
"Kalau murid masuk jam 06.00 pagi, berarti gurunya sudah harus masuk dan menyiapkan materi dari pukul 05.00 pagi. Berarti pak guru dan bu guru berangkat ke sekolah jam berapa?? Jam 4.30 pagi??? Masih gelap ya??? Mudah-mudahan bapak & ibu guru aman dari begal motor," tulis seorang pengguna.
Namun, di sisi lain, banyak juga yang mengapresiasi langkah tegas Dedi Mulyadi.
"Wah setuju banget sih sama programnya kang Dedi ini, dengan ini bisa ngebantu membentuk karakter generasi muda dengan lebih baik, meminimalisir kasus kenakalan remaja yang sekarang udah di luar nurul," tulis akun lain.
Ada pula yang melihat sisi religius dari kebijakan ini.
BACA JUGA:Disentil Sebagai Gubernur Lambe Turah, Dedi Mulyadi Tanggapi dengan Santai: Terima Kasih Bapak Ya!
BACA JUGA:Berbeda dengan Dedi Mulyadi, Ini Cara Pramono Anung Atasi Siswa Bermasalah, Beneran Efektif?