bacakoran.co

Sosok Sahdan Arya Ketua RT Gen Z yang Tolak Amplop dari Dedi Mulyadi: Saya ke Sini Ikhlas

Ketua RT Gen Z Sahdan Arya viral usai tolak amplop dari Dedi Mulyadi/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsoszone

BACAKORAN.CO - Nama Sahdan Arya Maulana viral setelah terpilih sebagai Ketua RT dari Generasi Z (Gen Z).

Di usia 20 tahun, Sahdan menjabat sebagai Ketua RT 07 RW 08, Rawabadak Selatan, Koja, Jakarta Utara, dan kini membawahi lebih dari 700 warga serta 150 kepala keluarga.

Viral sejak awal menjabat karena memutuskan memperbaiki jalan lingkungan menggunakan dana operasional RT, Sahdan kembali menjadi sorotan setelah menolak pemberian amplop dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi

Momen penolakan tersebut terjadi saat Sahdan diundang ke kediaman Dedi di Lembur Pakuan, Subang, dalam sebuah pertemuan yang ditayangkan melalui kanal YouTube pribadi sang gubernur.

BACA JUGA:Ketua RT Gen Z Bikin Heboh! Baru 2 Bulan Terpilih, Jalan Rusak di Jakarta Utara Langsung Mulus

BACA JUGA:Cak Arlan : Pilih Salah Satu, Ketua RT atau PPPK, Jika Tidak, Akan Dicoret

Setelah berbincang hangat, Dedi menyodorkan amplop berisi uang sebagai bentuk penghargaan. 

“Ini mah bukan apa-apa karena kalau ketemu dengan saya pasti saya, ini bisa digunakan untuk ngaspal,” ucap Dedi. 

Namun, dengan sikap santun, Sahdan menolak. 

“Saya ke sini ikhlas. Karena saya ke sini niatnya pengin ngobrol sama Bapak sih,” ujarnya sambil melipat kedua telapak tangan.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan Satu Tersangka Pembacok Ketua RT yang Tewas Saat Lerai Tawuran di Ulak Paceh Jaya

BACA JUGA:Lerai Tawuran, Ketua RT di Ulak Paceh Jaya Luka Bacok, Sempat Dirawat Lalu Tewas, Ini Wajah Pelaku Tawurannya

Dedi sempat membujuk, menyebut amplop itu sebagai honorarium profesional. 

“Iya, tapi ini anggaplah honorarium dari ngobrol. Kan boleh dong profesional. Bisa untuk ngaspal lagi nanti,” katanya. 

Sosok Sahdan Arya Ketua RT Gen Z yang Tolak Amplop dari Dedi Mulyadi: Saya ke Sini Ikhlas

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - nama sahdan arya maulana viral setelah terpilih sebagai dari generasi z ().

di usia 20 tahun, sahdan menjabat sebagai ketua rt 07 rw 08, rawabadak selatan, koja, jakarta utara, dan kini membawahi lebih dari 700 warga serta 150 kepala keluarga.

viral sejak awal menjabat karena memutuskan memperbaiki jalan lingkungan menggunakan dana operasional rt, sahdan kembali menjadi sorotan setelah menolak pemberian amplop dari gubernur jawa barat, . 

momen penolakan tersebut terjadi saat sahdan diundang ke kediaman dedi di lembur pakuan, subang, dalam sebuah pertemuan yang ditayangkan melalui kanal youtube pribadi sang gubernur.

setelah berbincang hangat, dedi menyodorkan amplop berisi uang sebagai bentuk penghargaan. 

“ini mah bukan apa-apa karena kalau ketemu dengan saya pasti saya, ini bisa digunakan untuk ngaspal,” ucap dedi. 

namun, dengan sikap santun, sahdan menolak. 

“saya ke sini ikhlas. karena saya ke sini niatnya pengin ngobrol sama bapak sih,” ujarnya sambil melipat kedua telapak tangan.

dedi sempat membujuk, menyebut amplop itu sebagai honorarium profesional. 

“iya, tapi ini anggaplah honorarium dari ngobrol. kan boleh dong profesional. bisa untuk ngaspal lagi nanti,” katanya. 

namun, sahdan menegaskan bahwa dirinya telah mendapat dukungan dari wali kota jakarta utara untuk melanjutkan proyek pengecoran jalan. 

“insyaallah sudah didukung bapak sama pak wali kota kita,” katanya. 

“hebat, keren ini,” puji dedi sambil memberikan jempol.

aksi sahdan ini langsung viral di media sosial, termasuk di instagram, yang mengangkat cuplikan dari kanal youtube tersebut. 

netizen pun memberikan banyak pujian dan mendoakan agar pemuda ini tetap istikamah dalam integritasnya.

tak hanya viral karena amplop, perjalanan sahdan sebagai ketua rt juga menarik perhatian. 

lahir di jakarta, 14 mei 2005, dan lulusan smkn 36 jakarta, kini sahdan adalah mahasiswa teknik industri di universitas muhammadiyah jakarta. 

terpilih pada mei 2025, dia mengalahkan kandidat jauh lebih senior dengan meraih 126 suara dari 160 pemilih.

“sebelumnya juga dari satu tahun sebelum kita pemilihan, kita udah ngerembukin bertiga bareng sekretaris dan bendahara rt terpilih yakin nggak. karena banyak sekali dorongan dari warga yang pengen cobalah gen z sekali-sekali memimpin gitu,” tutur sahdan.

meskipun sempat diremehkan, kepercayaan warga terus tumbuh seiring waktu. 

ayahnya, ali nurdin, yang sebelumnya menjabat dua periode sebagai ketua rt, memutuskan untuk tidak maju lagi demi memberi ruang bagi regenerasi. 

“kita udah dua kali ya udah. akhirnya warga nunjuk, anaknya aja,” ucap ali.

sebagai ketua rt, sahdan menetapkan target lima tahun untuk menata infrastruktur di wilayahnya. 

salah satu program unggulannya adalah pengecoran jalan sepanjang 100 meter yang semula dijadwalkan pada agustus 2025. 

namun, setelah insiden truk terguling akibat jalan rusak, ia memutuskan untuk mempercepat proyek tersebut menggunakan dana operasional dan hasil swadaya warga senilai rp 20 juta.

“langsung kita cor hari itu juga,” jelasnya. jalan itu merupakan akses utama warga dan rawan banjir karena berdekatan dengan aliran kali.

di luar proyek infrastruktur, sahdan juga menjalankan program sosial seperti bantuan sembako, dana kematian sebesar rp 500.000, kain kafan, nisan, dan ongkos gali kubur. 

warga hanya dikenai iuran rp 10.000 per bulan yang dialokasikan sepenuhnya untuk kebutuhan sosial dan keamanan. 

dengan dana bop dari pemerintah sebesar rp 2.000.000 per bulan, ia memastikan setiap kegiatan rt tidak membebani warga.

meski sibuk, sahdan tetap menjalani kehidupan khas gen z. 

ia tak keberatan dipanggil dengan sebutan apapun dan masih menyempatkan bermain layangan dengan teman-temannya. 

“ya kita namanya gen z ya nyantai ya, ya mau dipanggil apa aja bebas,” ungkapnya.

cita-cita sahdan pun tidak berhenti di level rt. 

ia berharap suatu saat bisa menjadi gubernur dki jakarta. 

“saya suka pembangunan dan keterlibatan sosial,” katanya, seraya menyebut dedi mulyadi sebagai tokoh idolanya karena gaya kepemimpinannya yang merakyat.

Tag
Share