BACAKORAN.CO - Seorang pria berinisial BR dikabarkan hamili mertuanya sendiri, FR (36), lalu menceraikan istrinya yang berinisial AL (21) demi menikahi mertua atau wanita yang juga ibu kandung dari istrinya itu.
Kisah mengejutkan sekaligus kontroversial ini datang dari Kampung Taccampu, Desa Abbanuange, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini pun membuat geger warga setempat dan kini viral di media sosial.
Insiden yang terjadi pada awal tahun 2024 itu kini terungkap ke publik setelah informasi mengenai hubungan terlarang tersebut tersebar dan menjadi perbincangan hangat.
BACA JUGA:Heboh! Rupiah Cepat Minta Maaf Usai Viral Kasus Pencurian Data dan Tolak Refund Korban
BACA JUGA:Viral, Posko Ormas Dibongkar Petugas Gabungan dan Jumpai Temuan Mengejutkan, Ternyata Ini!
Warga dan netizen sama-sama tidak habis pikir dengan kenyataan bahwa seorang menantu bisa menjalin hubungan sedemikian intim dengan mertuanya hingga berujung kehamilan dan kelahiran anak.
Kepolisian Soppeng pun membenarkan kasus tersebut dan menyebut bahwa permasalahan itu telah diselesaikan secara kekeluargaan.
BR diminta menceraikan istrinya AL dan menikahi FR sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kehamilan tersebut.
“Bhabinkamtibmas dan Kanit Reskrim Polsek Lilirilau melakukan mediasi, dan pihak keluarga perempuan tidak mempermasalahkan atau menerima kejadian tersebut sebagai musibah, dengan syarat BR harus menceraikan istrinya dan menikahi mertuanya,” jelas Kapolres Soppeng AKBP Aditya Pradana.
BACA JUGA:Rombongan Guru Minta Maaf Usai Viralkan Jembatan Rusak di Jambi, Netizen Kecam Pemerintah Daerah
BACA JUGA:Viral Debt Collector di Semarang Kena Keroyok Usai Diteriaki Maling, Netizen: Maling Teriak Maling!
Diketahui, FR adalah seorang janda yang tinggal bersama anak dan menantunya usai ditinggal wafat oleh sang suami.
Rupanya dalam satu atap tersebut terjadi hubungan terlarang yang tak diketahui sang istri, hingga akhirnya FR dinyatakan hamil oleh menantunya sendiri.
Kepala Desa Abbanuange, Buhari, juga membenarkan dan menyatakan bahwa proses hukum tidak berlanjut karena kedua pihak sepakat berdamai dan menyelesaikan secara kekeluargaan.