Tega! Dokter PPDS UNPAD Diduga Suntik Korban 15 Kali demi Puaskan Fetish, Netizen: Harusnya Dicabut Gelar!

Kamis 10 Apr 2025 - 16:02 WIB
Reporter : Yudha IP
Editor : Yudha IP
Tega! Dokter PPDS UNPAD Diduga Suntik Korban 15 Kali demi Puaskan Fetish, Netizen: Harusnya Dicabut Gelar!

Warganet juga mendesak agar PAP dihukum seberat-beratnya, bahkan beberapa mengusulkan agar pelaku dipenjara di daerah terpencil seperti Kalimantan agar lebih mudah “disamperin”.

Pihak kepolisian menyatakan masih mendalami motif pelaku, termasuk kemungkinan adanya korban lain.

BACA JUGA:Dokter Priguna Diduga Sering Lakukan Rudapaksa Pasien RSHS Bandung, Ini Kesaksian Netizen

BACA JUGA:Buntut Kasus Rudapaksa, Alamat Rumah Dokter PPDS UNPAD Priguna Diburu Paket COD Netizen

Sementara itu, pihak RSHS dan UNPAD belum memberikan pernyataan resmi terkait tindakan tegas terhadap pelaku maupun langkah perlindungan terhadap pasien dan publik.

Tak hanya itu, baru-baru ini juga terungkap bahwa dokter PPDS UNPAD Priguna mempunyai fetis seksual terhadap orang pingsan, berikut informasi selengkapnya.

Terungkap fakta baru kasus dokter PPDS UNPAD, Priguna Anugerah Pratama yang punya fetish seksual orang pingsan.

Dalam laporan CNN Indonesia dan iNews, Priguna ditangkap atas dugaan pemerkosaan terhadap pasien di bawah pengaruh bius di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung.

Namun, kabar yang lebih menghebohkan muncul dari perbincangan warganet yang menyebutkan bahwa Priguna diduga memiliki fetish terhadap orang pingsan atau tak sadarkan diri.

Salah satu komentar paling mencolok datang dari akun X bernama @maskr1st yang menulis, “Ngambil anastesi cuma buat fetis dia.”

BACA JUGA:Syok! Priguna Anugerah Dokter PPDS Anestesi Akui Punya Fetish Orang Pingsan, Polisi: Diakui Sendiri

BACA JUGA:Segini Gaji Dokter Residen, Viral Kasus Dokter PPDS Anestesi Unpad Rudapaksa Keluarga Pasien di RSHS Bandung

Beberapa pengguna X lainnya juga menyuarakan keprihatinan dan kemarahan mereka terhadap sistem penerimaan PPDS yang dinilai masih tidak transparan.

Akun @txtdarijasputih menyindir sistem seleksi Unpad yang dianggap penuh “jalur ordal, keluarga, dan gratifikasi.”

“Tes PPDS Unpad memang agak kacau ya. Tidak ada timeline-nya. Tidak ada jadwalnya dan tidak transparan,” tulis akun @rana_kanaya.

Lebih parahnya lagi, publik mempertanyakan bagaimana seorang dokter dengan kecenderungan seksual menyimpang seperti ini bisa lolos seleksi psikologis dan pemeriksaan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory), yang seharusnya menjadi standar untuk mendeteksi gangguan kepribadian.

Kategori :