
Hisab digunakan sebagai informasi awal, sementara rukyat menjadi konfirmasi dari hasil perhitungan tersebut.
BACA JUGA:Jadwal Sidang Isbat untuk Menentukan Awal Ramadhan 2025 Akan Dilakukan Besok, Ini Tahapannya!
BACA JUGA:BRIN Prediksi Awal Ramadhan 1446 H Jatuh 2 Maret, Hilal Hanya Terlihat di Aceh
Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), syarat visibilitas hilal adalah tinggi minimum 3 derajat dan elongasi minimum 6,4 derajat.
Pada tanggal 28 Februari 2025, posisi hilal di Indonesia berada pada:
- Tinggi hilal: 3° 05' 55" (3,10°) hingga 4° 40' 58" (4,68°)
- Elongasi: 4° 47' 02" (4,78°) hingga 6° 24' 08" (6,40°)
BACA JUGA:Hukum Tradisi Ruwahan Menjelang Ramadhan, Bid'ah atau Sunnah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Di beberapa wilayah seperti Aceh, Sabang, dan Banda Aceh, hilal sudah memenuhi syarat visibilitas MABIMS.
Dengan demikian, hasil rukyat mengonfirmasi bahwa 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu Pahing, 1 Maret 2025.
Sidang Isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, dan dihadiri oleh perwakilan MUI, PBNU, Muhammadiyah, ahli astronomi, serta perwakilan negara sahabat.
Setelah mendengarkan laporan pemantauan hilal dari berbagai titik, peserta sidang sepakat menetapkan awal Ramadhan 1446 H pada 1 Maret 2025.
BACA JUGA:Safari Ramadhan Terakhir di Bulan Suci, Pj Bupati Muba disambut Antusias Warga Lawang Wetan
BACA JUGA:Get Ready! Kapan Ramadhan 2025? Ini Prediksi Tanggalnya
Dengan keputusan ini, umat Islam di Indonesia diimbau untuk mulai menjalankan ibadah puasa Ramadhan pada hari Sabtu.