bacakoran.co - di tengah teriknya pagi di banyuasin, sumatera selatan, antrean panjang truk dan mobil pribadi mengular nyaris tak bergerak di lokal.
krisis kelangkaan kembali mencuat, menimbulkan keprihatinan dan keresahan para pengendara yang bergantung pada bahan bakar subsidi untuk melanjutkan perjalanan mereka.
dari pengangkut logistik hingga warga biasa dengan mobil pribadi, semua terjebak dalam situasi yang semakin sering terjadi akhir-akhir ini.
fenomena ini bukan sekadar soal antrean.
ada dampak ekonomi, sosial, dan psikologis yang mengintai di balik kelangkaan solar di wilayah strategis seperti banyuasin.
lalu, apa pemicunya?
dan bagaimana masyarakat setempat menyikapi permasalahan ini?
kondisi terkini di spbu banyuasin
melansir dari video youtube tvonenewscom, antrean kendaraan di spbu banyuasin mencapai ratusan meter.
para sopir truk mengaku harus menunggu berjam-jam, bahkan hingga seharian penuh, demi mendapatkan solar.
mobil pribadi pun tak luput dari antrean, menunjukkan bahwa dampak kelangkaan ini merata ke berbagai lapisan pengguna.
fakta kuota dan konsumsi
pengelola spbu mengaku kewalahan.
meski kuota solar ditambah hingga 32 ton per hari, bahan bakar tetap habis dalam waktu kurang dari 24 jam.
setiap kendaraan telah dibatasi sesuai ketentuan truk maksimal 80 liter, mobil pribadi 60 liter namun permintaan yang tinggi dan distribusi yang tidak stabil membuat stok cepat menguap.
dampak kelangkaan solar
kelangkaan solar di banyuasin berdampak langsung pada:
1. distribusi barang
truk pengangkut hasil pertanian dan kebutuhan pokok terhambat.
2. aktivitas ekonomi
keterlambatan pengiriman menyebabkan kerugian bagi pelaku usaha.
3. mobilitas masyarakat
pengguna mobil pribadi kesulitan menjalankan aktivitas harian.
salah satu sopir truk menyebut, “kami sudah antre dari pagi, belum juga dapat solar.
kalau begini terus, bagaimana kami bisa kerja?
penyebab kelangkaan
meski belum ada pernyataan resmi dari pihak terkait, kelangkaan solar diduga akibat:
- distribusi tidak merata dari depot ke spbu.
- permintaan tinggi menjelang musim panen dan libur panjang.
- keterbatasan kuota solar subsidi di wilayah tertentu.
solusi dan harapan masyarakat
masyarakat berharap pemerintah daerah dan pertamina segera:
- menambah pasokan solar ke spbu strategis.
- meningkatkan transparansi distribusi bbm.
- memberikan informasi real-time terkait ketersediaan solar.
selain itu, perlu ada pengawasan ketat agar solar subsidi tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berhak.
kelangkaan solar di spbu banyuasin, sumatera selatan, bukan sekadar cerita antrean panjang ini adalah cerminan dari tantangan distribusi energi yang berdampak langsung pada roda ekonomi masyarakat.
truk-truk pengangkut logistik dan mobil pribadi yang mengular hingga berjam-jam menunjukkan betapa krusialnya peran bbm dalam kehidupan sehari-hari.
jika kondisi ini terus berlanjut, bukan hanya aktivitas transportasi yang terganggu, tetapi juga stabilitas harga dan pasokan barang di wilayah tersebut.
dengan meningkatnya kebutuhan akan solusi jangka panjang, penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan untuk segera mengambil langkah strategis.
masyarakat berharap agar distribusi solar kembali normal, sehingga aktivitas harian dapat berjalan lancar tanpa hambatan.