
5. Hubungan Sebelumnya dengan Indonesia
Blair pernah menjadi Dewan Penasihat Ibu Kota Nusantara (IKN) di era Presiden Joko Widodo.
Pengalaman ini menunjukkan bahwa ia sudah memahami prioritas pembangunan Indonesia, menjadikannya kandidat yang familier untuk peran serupa.
6. Kemampuan Promosi Internasional
Blair dikenal pandai berbicara dan memengaruhi audiens global.
BACA JUGA:Ada Jokowi dan SBY, Prabowo Resmikan Danantara Kelola Aset Rp14.715 Triliun, Intip Sosok CEO-nya
Ia bisa mempromosikan Danantara ke pasar internasional, mendukung tujuan menarik investasi asing untuk proyek-proyek strategis seperti hilirisasi atau infrastruktur.
7. Langkah Simbolis untuk Citra
Penunjukannya mungkin juga merupakan strategi simbolis untuk menunjukkan ambisi besar Indonesia.
Dengan melibatkan figur sekaliber Blair, pemerintah ingin menegaskan bahwa Danantara adalah proyek kelas dunia yang didukung oleh tokoh berpengaruh.
BACA JUGA:Selevel Temasek! Danantara Resmi Diluncurkan, Siap Kelola Rp 14.715 T, Jadi Game Changer Ekonomi RI?
BACA JUGA:Heboh, Ajakan Tarik Uang dari Bank BUMN Akibat Danantara, Luhut Beri Respon Begini!
Meskipun alasan-alasan ini masuk akal berdasarkan latar belakang Blair dan tujuan Danantara, perlu dicatat bahwa pemerintah belum mengeluarkan penjelasan resmi yang spesifik.
Beberapa pihak juga melihat keputusan ini sebagai langkah pencitraan, terutama mengingat kontroversi masa lalu Blair dan efektivitasnya yang masih diperdebatkan di proyek sebelumnya seperti IKN.
Namun, ketujuh poin ini mencerminkan pertimbangan yang mungkin mendasari keputusan tersebut.
