
BACAKORAN.CO – Peringatan keras kembali dilontarkan Korea Utara (Korut) kepada Amerika Serikat (AS) setelah kapal selam nuklir USS Alexandria berlabuh di Busan, Korea Selatan (Korsel), pada Senin (10/2/2025) waktu setempat.
Pyongyang menilai kehadiran kapal selam bertenaga nuklir ini sebagai provokasi militer berbahaya yang dapat memicu konflik besar di Semenanjung Korea.
"Kami sangat prihatin dengan tindakan militer bermusuhan AS yang bisa memperburuk konfrontasi hingga berujung konflik bersenjata nyata," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Korut dalam pernyataan yang disiarkan KCNA, Selasa (11/2/2025).
Korut menuding AS terus mengabaikan keprihatinannya dan memperingatkan Washington untuk segera menghentikan langkah provokatif yang semakin memperburuk ketegangan kawasan.
BACA JUGA:Korea Utara Pertama Kali Beri Tanggapan Terkait Darurat Militer di Korea Selatan, Begini Katanya!
BACA JUGA:Rudal NATO Mengguncang! Puluhan Perwira Rusia dan Korea Utara Tewas di Serangan Ukraina
USS Alexandria: Kapal Selam Nuklir yang Mengguncang Stabilitas Regional
Menurut laporan Yonhap, kapal selam USS Alexandria yang memiliki panjang 110 meter dan lebar 10 meter ini membawa sekitar 140 awak.
Kedatangannya ke pangkalan Angkatan Laut Busan disebut hanya untuk mengisi persediaan sebelum melanjutkan operasi.
Namun, bagi Korea Utara, kehadiran kapal selam ini merupakan ancaman serius.
BACA JUGA:Memanas! Korea Utara Ganggu Jaringan GPS Korsel, Operasional Kapal dan Pesawat Terdampak!
"Kami memantau dengan ketat peningkatan kehadiran strategis AS di Semenanjung Korea dan siap menggunakan segala cara untuk melindungi keamanan nasional serta perdamaian regional," tegas juru bicara Kementerian Pertahanan Korut.
Pyongyang pun semakin bertekad memperkuat pertahanan militernya.
Hal ini merujuk pada pernyataan Kim Jong Un pada Januari lalu yang menegaskan jika program nuklir Korea Utara akan terus berlanjut tanpa batas waktu.