
BACAKORAN.CO - Ratusan siswa SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 akibat kelalaian pihak sekolah dalam mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Kejadian ini memicu aksi protes dari para siswa dan orang tua yang merasa dirugikan.
Dalam aksi protes yang berlangsung di lingkungan sekolah, para siswa menuntut pertanggungjawaban dari pihak sekolah atas kelalaian tersebut.
Namun, alih-alih meminta maaf dan mencari solusi, salah satu guru justru membahas persoalan banjir saat demo berlangsung.
Guru tersebut pun banyak disoraki para siswa, bahkan mendapat banyak komentar di media sosial.
Pernyataan guru tersebut pun memicu kemarahan netizen yang menilai guru tersebut tidak memahami akar permasalahan dan lebih fokus pada hal yang tidak relevan.
Netizen pun ramai-ramai mengomentari kejadian ini di media sosial, menyebut bahwa guru tersebut seharusnya dipecat karena tidak bertanggung jawab dan tidak peka terhadap situasi yang dihadapi siswa.
"guru wajib dipecat semua ini." Tulis akun X/ajir juli @ajirjuli01.
BACA JUGA:Top Choice 2025, Inilah Daftar 22 Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia Paling Diminati SNBP-SNBT
Mereka menilai bahwa persoalan banjir tidak bisa diterima mengingat pentingnya pengisian data PDSS untuk masa depan pendidikan siswa.
"Itu ibu2 yg tanya banjir pasti gapaham permasalahan. Keliatan sepuh, boomer, pake ms office aja gabisa pasti." Tulis akun X/Juls @zulfanibahtiar.
Buat kamu yang mau melanjutkan perkuliahan di jurusan psikologi, berikut ada 3 universitas dengan jurusan Psikologi terbaik di Indonesia yang wajib kamu pilih saat SNBP-SNBT!