bacakoran.c0 – dikabarkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana penggelapan dan pemalsuan surat atas laporan .
mantan menteri bumn itu pun angkat bicara terkait kasus perseteruannya dengan jawa pos soal polemik tabloid nyata.
menurut dahlan, tidak semua media yang ia pimpin adalah milik jawa pos.
termasuklah tabloid nyata.
kok bisa? ada riwayatnya kenapa tabloid nyata bukan milik jawa pos, namun dahlan mengaku belum bisa menceritakannya dengan alasan menghormati proses di pengadilan.
tapi, terang dahlan, pimpinan jawa pos yang sekarang, yang tidak tahu sejarah itu, menganggap nyata miliknya.
“jadilah sengketa. jadi ini sengketa saham di nyata. bukan di jawa pos. perdata,” cetus dahlan.
saat ini, sidang perdata kasus tersebut sedang berlangsung di pengadilan negeri surabaya.
“tiba-tiba ada berita saya jadi tersangka,” tulis dahlan.
dijelaskan dahlan, saat ini ia harus memberikan keterangan di polisi sebagai saksi atas pengaduan direksi jawa pos soal siapa sebenarnya pemilik saham tabloid nyata.
ia pun harus menjelaskan ke polisi mengandalkan ingatannya.
ternyata harus ada bukti dalam bentuk dokumen.
pengacaranya pun telah mengajukan gugatan untuk mendapat dokumen-dokumen yang berada di kantor jawa pos.
“karena sebagai salah satu pemegang saham (jawa pos) saya punya hak untuk meminta. begitu kan?,” ungkapnya.
maka itu, ia membutuhkan banyak dokumen tersebut.
ia pun tidak menyangka jika persoalan itu diadukan ke polisi.
“mengapa jawa pos tidak juga mengadukan, misalnya "siapa pemegang saham harian memorandum". atau mingguan berbahasa jawa "jayabaya",” tutur dahlan dilansir dari disway.id.
dahlan tidak pernah menyangka dirinya bakal berurusan dengan polisi di usia 74 tahun.
padahal, dua ia sempat mengira akan seumur hidup di jawa pos.
bahkan ia membayangkan mungkin makamnya kelak berada di halaman gedung jawa pos.
itu karena, seperti banyak yang bilang, "jawa pos adalah dahlan iskan, dan dahlan iskan adalah jawa pos".
diceritakan, seluruh energinya saat muda dikerahkan untuk jawa pos.
ia pun mengaku sempat bahagia ketika banyak yang mengakui jika dirinya lah membuat jawa pos dari perusahaan yang begitu kecil dan miskin menjadi raksasa media dengan kekayaan bertriliun-triliun rupiah.
meski sebenarnya itu merupakan hasil kerja kerasnya bersama seluruh karyawan saat itu.
terutama karyawan yang hebat-hebat.
saat itu, demi membangun jawa pos, dirinya bekerja rata-rata 16 jam sehari selama berpuluh tahun.
tak jarang ia bekerja hingga pukul 02.00.
setelah itu pun sering masih harus keliling ke agen-agen.
mulai urusan manajemen, urusan mengedit berita hingga percetakan.
kondisi kesehatannya pun menurun hingga akhirnya terkena sakit liver dan harus menjalani operasi ganti hati di tianjin.
dalam posisi jawa pos yang sudah kaya raya, ia mendapat tugas negara mengatasi krisis listrik di indonesia saat ditunjuk jadi dirut pln di tahun 2009.
sesuai aturan, sebagai dirut bumn, ia tidak boleh merangkap jabatan di swasta.
maka dahlan pun harus melepaskan jabatan dirut jawa pos.
ia pun tidak mempermasalahkannya, lantaran mengira tidak akan lama bertugas.
paling lama tiga tahun, setelahnya ia bisa kembali lagi ke jawa pos.
ternyata dirinya tidak pernah bisa kembali ke jawa pos.
pemegang saham mayoritas yang selama puluhan tahun hanya mengawasi dari jauh sudah menjadi sangat berkuasa di jawa pos.
memang dirinya masih ditawari jadi komisaris, bukan komut.
ia menolak tawaran itu.
maka sejak tahun 2009 dirinya sudah meninggalkan manajemen jawa pos.
tapi mayoritas pembaca mengira dirinya masih pimpinan jawa pos.
diakui dahlan, ia memang tidak pernah membuat pernyataan terbuka jika dirinya sudah bukan pimpinan jawa pos.
dikatakan, ia mendapat saham di pt jawa pos sebagai hadiah atas prestasi membangun jawa pos.
itu karena eric samola, wakil pemegang saham mayoritas saat itu, tahu jawa pos sangat maju tanpa modal dari para pemegang saham.
tidak ada pemegang saham yang setor modal di awal kebangkitan jawa pos di tahun 1982 itu.
modal satu-satunya adalah utang: pt grafiti pers mengeluarkan uang untuk membeli jawa pos dari pemilik lama yang sudah berumur 90 tahun: the chung shen.
eric samola adalah dirut pt grafiti saat itu.
dalam dua tahun, eric minta kembali uang itu. dari kas jawa pos.
maka uang grafiti pun sudah dikembalikan utuh. seluruhnya. itu uang dari hasil kerja kami di jawa pos.
sebenarnya saat itu jawa pos masih miskin.
tapi eric samola berkeras minta agar uang pembelian jawa pos itu dikembalikan ke pt grafiti.
latar belakangnya adalah agar eric tidak disalahkan pemegang saham grafiti yang lain.
yakni mengapa menggunakan uang untuk membeli koran kecil di daerah yang tidak ada harapan.
dengan mengembalikan uang itu eric tidak akan disalahkan bila akhirnya kelak jawa pos tidak bisa maju di tangan dahlan iskan.
lagian, terang dahlan, uang yang dipakai membeli jawa pos sudah dikembalikan dari hasil kerja kerasnya bersama tim.