bacakoran.co

Trump Sebut Zohran Mamdani Komunis, Wali Kota Muslim Pertama New York Tanggapi dengan Tegas

Trump sebut zohran mamdani komunis, wali kota muslim pertama new york tanggapi dengan tegas--

BACAKORAN.CO - Pemilihan Wali Kota New York kali ini menarik perhatian dunia.

Zohran Mamdani, sosok politisi dari Partai Demokrat, baru saja mencetak sejarah sebagai wali kota muslim pertama yang memimpin Kota New York.

Namun belum lama meraih kemenangan, Mamdani langsung mendapat tudingan serius dari Presiden AS, Donald Trump.

Trump, dalam pernyataannya kepada media, menuduh Mamdani sebagai seorang komunis murni.

BACA JUGA:Kacau! Ancaman Baru Trump Terhadap Iran: Apakah Perang Mendekat?

BACA JUGA:Teheran Bantah Klaim Trump: Perang Iran-Israel Belum Berakhir

Ia bahkan mengancam akan memotong aliran dana federal ke Kota New York jika Mamdani dianggap tidak menjalankan pemerintahannya "dengan benar".

Dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, Trump menyatakan ketidakpercayaannya atas terpilihnya seorang Muslim sebagai Wali Kota New York.

"Jika dia benar-benar jadi wali kota saat saya kembali jadi presiden, maka dia harus melakukan hal yang benar, atau New York tidak akan mendapatkan dana federal," tegas Trump, Minggu (29/6/2025).

Padahal menurut laporan pengawas keuangan, lebih dari USD 100 miliar dana federal setiap tahunnya mengalir ke kota New York melalui berbagai program dan institusi.

BACA JUGA:Umumkan Pidato Kemenangan! Donald Trump Ungkap Alasan Banyak Umat Muslim Memilihnya

BACA JUGA:Viral! Nenek 74 Tahun 'Dititipkan' di Panti Jompo, Aksi Polisi Ini Bikin Haru

Ancaman ini tentu bukan hal kecil bagi pemerintahan kota.

Zohran Mamdani langsung membantah tudingan tersebut.

Trump Sebut Zohran Mamdani Komunis, Wali Kota Muslim Pertama New York Tanggapi dengan Tegas

Melly

Melly


bacakoran.co - pemilihan wali kota new york kali ini menarik perhatian dunia.

zohran mamdani, sosok politisi dari partai demokrat, baru saja mencetak sejarah sebagai wali kota muslim pertama yang memimpin kota new york.

namun belum lama meraih kemenangan, mamdani langsung mendapat tudingan serius dari presiden as, .

trump, dalam pernyataannya kepada media, menuduh mamdani sebagai seorang komunis murni.

ia bahkan mengancam akan memotong aliran dana federal ke kota new york jika mamdani dianggap tidak menjalankan pemerintahannya "dengan benar".

dalam wawancara dengan stasiun televisi swasta, trump menyatakan ketidakpercayaannya atas terpilihnya seorang sebagai wali kota new york.

"jika dia benar-benar jadi wali kota saat saya kembali jadi presiden, maka dia harus melakukan hal yang benar, atau new york tidak akan mendapatkan dana federal," tegas trump, minggu (29/6/2025).

padahal menurut laporan pengawas keuangan, lebih dari usd 100 miliar dana federal setiap tahunnya mengalir ke kota new york melalui berbagai program dan institusi.

ancaman ini tentu bukan hal kecil bagi pemerintahan kota.

zohran mamdani langsung membantah tudingan tersebut.

dalam konferensi persnya, ia menegaskan dirinya bukan komunis, melainkan progresif yang memperjuangkan kesetaraan sosial dan keadilan ekonomi.

ia menyebut, tudingan tak lebih dari upaya pengalihan isu dari hal-hal substansial yang diperjuangkannya.

“trump menyerang saya bukan karena kebijakan saya salah, tapi karena saya berbeda secara identitas – suara saya, latar belakang saya, keyakinan saya,” tegas mamdani.

mamdani juga menyampaikan bahwa perjuangannya justru terinspirasi dari tokoh legendaris hak-hak sipil amerika, martin luther king jr.

ia menyebut pentingnya pemerataan distribusi kekayaan agar semua warga, tanpa memandang ras atau kelas sosial, dapat hidup layak.

salah satu janji kampanyenya yang kini terus menjadi sorotan adalah rencana menaikkan pajak bagi para miliarder di new york.

mamdani ingin mengalihkan beban pajak dari pemilik rumah di wilayah pinggiran kota—yang selama ini membayar lebih—ke kawasan-kawasan elite yang dinilai kurang dikenai pajak secara adil.

“saya tidak percaya bahwa kita seharusnya punya miliarder, terutama di tengah ketimpangan sosial sebesar ini. kita butuh keadilan ekonomi,” katanya.

ia juga menyatakan bahwa kebijakan pajaknya tidak didasarkan pada ras atau diskriminasi, melainkan pada penilaian objektif mengenai siapa yang membayar pajak terlalu tinggi dan siapa yang terlalu rendah.

meski mendapat banyak kritik, mamdani juga didukung oleh berbagai kelompok progresif yang percaya bahwa kemenangannya adalah sinyal kembalinya akar ideologi partai demokrat—yakni memperjuangkan hak pekerja dan keadilan sosial.

“dengan mengedepankan rakyat pekerja, kita membuktikan bahwa masih ada jalan keluar dari gelombang otoritarianisme yang kembali mencuat, terutama di bawah bayang-bayang trump,” pungkas mamdani.

Tag
Share