Konflik Timur Tengah Picu Krisis Global: Inflasi Meledak, Resesi Dunia Mengintai

Konflik timur tengah picu krisis global: inflasi meledak, resesi dunia mengintai--
“Setiap konflik besar di Timur Tengah berimbas pada lonjakan harga minyak, meningkatnya inflasi, dan menurunnya kepercayaan investor,” ujar Achmad.
Sebagai contoh, menurut riset internasional, kenaikan harga minyak sebesar USD 10 per barel yang berlangsung dua tahun berturut-turut bisa memicu kenaikan inflasi global sebesar 0,7 persen.
Kondisi ini diperparah oleh kerentanan rantai pasok global.
Achmad mengingatkan bagaimana serangan kelompok Houthi di Laut Merah tahun 2023 membuat jalur perdagangan utama terganggu.
Kapal dagang terpaksa memutar jauh lewat Tanjung Harapan, mengakibatkan biaya pengiriman kontainer melonjak hingga 260 persen hanya dalam beberapa minggu.
Jika jalur energi utama seperti Selat Hormuz terganggu, maka dunia bisa menghadapi krisis energi baru.
BACA JUGA:Viral Video Oknum Dishub Jakarta Palak Rokok Tiap Hari ke Sopir Bajaj, Netizen: Preman Berseragam!
BACA JUGA:Akhirnya Tertangani! Genangan Air di Jalan Raya Stagen Kotabaru Diatasi setelah Lama Dikeluhkan
Dampaknya, biaya logistik naik, produksi terganggu, dan konsumen pun terpaksa mengencangkan ikat pinggang.
Investasi akan tersendat, dan banyak proyek ekonomi serta infrastruktur berskala besar terpaksa ditunda atau bahkan dibatalkan.
Simulasi dari model ekonomi global NiGEM menunjukkan bahwa kenaikan 10 persen biaya pengiriman laut saja dapat menaikkan inflasi konsumen sebesar 0,5 persen.
Namun, yang lebih menakutkan adalah dampak jangka panjangnya.
BACA JUGA:Banjir Besar di Tangerang! Kali Sabi Meluap Usai Hujan Deras, Ratusan Rumah Terendam