Gas Melon Naik Tajam! Begini Reaksi Warga dan Dampaknya ke UMKM

Kenaikan harga gas melon 3 kg mengejutkan masyarakat dan pelaku UMKM. Simak reaksi warga dan bagaimana lonjakan ini memengaruhi sektor usaha kecil menengah di Indonesia.--Youtube-CNN Indonesia
BACAKORAN.CO - Kenaikan harga gas melon (LPG 3 kg) kembali menjadi sorotan masyarakat.
Dalam beberapa pekan terakhir, harga gas bersubsidi ini merangkak naik di sejumlah wilayah, membuat warga dan pelaku UMKM kelabakan.
Kenaikan ini tak hanya berdampak pada pengeluaran rumah tangga, tetapi juga menimbulkan efek domino pada sektor usaha kecil menengah yang bergantung pada gas sebagai sumber energi utama.
Harga Meroket, Dompet Menjerit
BACA JUGA:Terbongkar! Mafia Gas Melon Main Kotor, Ribuan Tabung Dioplos, Omzetnya Bikin Melongo!
Sejumlah warga mengaku terkejut saat harga gas melon di pengecer naik dari Rp18.000 menjadi lebih dari Rp25.000 per tabung.
Padahal, gas ini diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah sebagai bentuk subsidi pemerintah.
Tidak sedikit ibu rumah tangga yang terpaksa mengurangi frekuensi memasak atau beralih ke kayu bakar karena tak mampu menutupi selisih harga.
“Biasanya cukup beli satu tabung buat seminggu, sekarang malah dua hari sudah habis.
Harganya juga naik terus,” keluh seorang warga di Ujung Berung, Jawa Barat.
UMKM Terpukul: Modal Naik, Untung Menipis
Bagi pelaku UMKM kuliner seperti penjual gorengan, warung makan, hingga pedagang kaki lima, kenaikan harga gas menjadi tantangan berat.
Kenaikan ini tidak bisa serta-merta dibebankan ke pelanggan karena khawatir kehilangan pembeli.