PHK Massal di P&G, 7.000 Karyawan Terdampak, Ini Biang Keroknya?

P&G terpaksa melakukan phk massal yang berdampak pada 7 ribu karyawan imbas dari kondisi ekonomi tidak menentu dan tarif tinggi Donald Trump.--thomasnet/ist
BACA JUGA:Panasonic PHK 10 Ribu Karyawan Global, Indonesia Termasuk? Begini Pernyataan Perusahaan!
BACA JUGA:PHK Di Mana-Mana! 35 Ribu Warga 'Ngantre' Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan
Proyeksi keuangan pun tidak menggembirakan
Beban tarif diprediksi capai US$ 600 juta sebelum pajak, biaya restrukturisasi organisasi dan pasokan: US$ 1–1,6 miliar.
Selain itu laba kuartal IV diprediksi turun 3–4 sen per saham.
Penjualan Seret di Negeri Sendiri
BACA JUGA:Gawat! Sejumlah Perusahaan Media di Indonesia PHK Massal Karyawan, Ada Kompas TV Hingga CNN
Ironisnya, masalah terbesar datang justru dari pasar utama P&G sendiri--Amerika Serikat.
Pada kuartal III, penjualan organik di AS hanya tumbuh 1 persen, angka yang sangat tipis untuk ukuran perusahaan dengan 108.000 karyawan di seluruh dunia.
Kondisi ini memperkuat keputusan P&G untuk mengurangi beban dan mengalihkan fokus ke strategi jangka panjang.
Saham Turun, Reputasi Diuji
BACA JUGA:Guncangan Ekonomi Tarif Trump! Volvo PHK Massal 800 Pekerja, Industri Otomotif di Ujung Tanduk?
BACA JUGA:Cuma Gegara Protes, 1.126 Pekerja Pabrik Sepatu Ini Di-PHK, Perusahaan Ngeles Begini!
Kabar PHK langsung mengguncang pasar.
Saham P&G turun lebih dari 1 persen hanya dalam sehari setelah pengumuman pada 5 Juni 2025. Sepanjang tahun ini saja, sahamnya sudah melorot 2 persen.
Dengan kapitalisasi pasar US$ 407 miliar, P&G masih raksasa, tapi tekanan pasar jelas menguji ketangguhannya.