bacakoran.co

Heboh Sosok Diduga Waria di Kendal Jadi Penceramah, Netizen Serbu Akun Instagramnya: Woy Tobat!

Viral sosok diduga waria jadi penceramah, Shuniyya Ruhama diserbu netizen usai ceramahnya tersebar di medsos/Kolase Bacakoran.co--Instagram @medsos_rame

BACAKORAN.CO - Media sosial kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok Shuniyya Ruhama yang viral usai video ceramahnya tersebar luas. 

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame pada Kamis, 29 Mei 2025, dan sontak memancing perdebatan sengit di kalangan warganet.


Video sosok diduga waria diunggah oleh akun Instagram @medsos_rame--Tangkapan Layar Bacakoran.co

Dalam video itu, Shuniyya Ruhama terlihat mengenakan busana serba putih lengkap dengan jilbab yang senada. 

Ia berdiri di hadapan jamaah dan memberikan ceramah mengenai cara menyikapi rasa kesal seorang istri terhadap suaminya. 

BACA JUGA:Viral! Oknum Polisi di Sulsel Tega Siksa Yusuf Sampai Telanjang, Paksa Ngaku Narkoba dan Peras Rp15 Juta!

BACA JUGA:Viral! Seorang Kakek Aniaya dan Teriaki Perempuan 'Teroris' di Halte TransJ Jakbar, Masih Diburu Polisi

Ia menyarankan agar para istri membuatkan minuman untuk suaminya sambil membaca Asmaul Husna, suatu pendekatan yang dikemas secara religius dan halus.

Tak hanya memberikan nasihat, Shuniyya juga menyelipkan humor layaknya penceramah kondang lainnya. 

Gayanya yang luwes dan komunikatif membuat suasana ceramah terlihat cair.

Namun, bukan isi ceramahnya yang menjadi sorotan utama, melainkan identitas Shuniyya Ruhama itu sendiri.

BACA JUGA:Viral Video Rombongan Turis asal Indonesia Joget di Kuil Bangkok, Ini Tanggapan Netizen Thailand

BACA JUGA:Viral! Ini Cara Baru Akses Google Veo 3 Gratis, Prompt Bikin Video Otomatis dan Jadi Kreator AI Sekelas Pro!

Dalam keterangan unggahan tersebut, disebutkan bahwa Shuniyya adalah seorang waria dan diketahui telah mendirikan paguyuban waria di Kendal, Jawa Tengah. 

Heboh Sosok Diduga Waria di Kendal Jadi Penceramah, Netizen Serbu Akun Instagramnya: Woy Tobat!

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - kembali dihebohkan dengan kemunculan sosok shuniyya ruhama yang viral usai video ceramahnya tersebar luas. 

tersebut pertama kali diunggah oleh akun instagram @ pada kamis, 29 mei 2025, dan sontak memancing perdebatan sengit di kalangan warganet.


video sosok diduga waria diunggah oleh akun instagram @medsos_rame--tangkapan layar bacakoran.co

dalam video itu, shuniyya ruhama terlihat mengenakan busana serba putih lengkap dengan jilbab yang senada. 

ia berdiri di hadapan jamaah dan memberikan ceramah mengenai cara menyikapi rasa kesal seorang istri terhadap suaminya. 

ia menyarankan agar para istri membuatkan minuman untuk suaminya sambil membaca asmaul husna, suatu pendekatan yang dikemas secara religius dan halus.

tak hanya memberikan nasihat, shuniyya juga menyelipkan humor layaknya penceramah kondang lainnya. 

gayanya yang luwes dan komunikatif membuat suasana ceramah terlihat cair.

namun, bukan isi ceramahnya yang menjadi sorotan utama, melainkan identitas shuniyya ruhama itu sendiri.

dalam keterangan unggahan tersebut, disebutkan bahwa shuniyya adalah seorang waria dan diketahui telah mendirikan paguyuban waria di kendal, jawa tengah. 

fakta inilah yang langsung memicu gelombang reaksi keras dari warganet yang merasa tidak nyaman dengan penampilannya sebagai penceramah berhijab.

"gak boleh apalagi pakai baju perempuan haram harus kembali jadi lelaki," komentar akun instagram @suminah****.

"jangan kau anggap ini sebagai betul perbedaan dan toleransi. ini sudah penistaan agama.. bicara tentang agama tapi dia sendiri penerus kaum nabi luth yang di azab oleh allah swt," kata akun instagram @teguh_ale***.

"azab dan kiamat makin dekat!!!"

"jama'ah nya aja yg aneh, kok di jadiin ustadz."

meski akun instagram pribadi @shuniyya_ruhama tidak lagi aktif sejak 2023, ratusan netizen tetap menyerbu kolom komentar pada unggahan terakhirnya. komentar-komentar pedas hingga doa untuk kembali ke fitrah membanjiri laman tersebut.

beberapa komentar warganet menuliskan:

"tobat tobat, inget anda tuh seorang laki² bukan perempuan!!!"

"mudah2an anda dari lahir adalah seorang wanita. namun jika jadi2an pasti dan pasti akan dimurkai seperti kaum nabi luth yg tercela."

"astaghfirullah.. tobat lahh... tobat.selamanya itu kau lelaki. sampai kematianmu datang.. hingga d akhirat kelak...kau itu lelaki."

"nonton yt aja ada bnyak kisahnya kak suniyya dari cowo jadi sekarang."

"wooyylah, tobat kalau berilmu jadi ustad bukan ustadzah kan ente laki."

lantas, siapa sebenarnya shuniyya ruhama?

kebenaran identitas shuniyya sebagai seorang waria bukan isapan jempol belaka. 

dalam buku biografinya berjudul "jangan lepas jilbabku! catatan harian seorang waria" yang diterbitkan galang press pada mei 2005, shuniyya secara terbuka menceritakan perjalanan hidupnya sebagai seorang transeksual.

dalam salah satu kutipan di bukunya, ia menulis:

“kami berdua akrab, namun waktu itu aku belum memberi tahu kalau aku seorang transeksual. karena saat itu aku nggak pernah menyadarinya. yang aku rasakan hanyalah fisikku laki-laki tapi jiwaku perempuan.”

dikenaljuga sebagai pembatik asal weleri, kendal, shuniyya bukan sosok sembarangan. 

ia merupakan lulusan jurusan sosiologi fisipol ugm yogyakarta tahun 2004 dan meraih predikat cumlaude dengan ipk 3,56. 

bahkan, skripsinya mengangkat tema yang sangat dekat dengan dirinya, yakni keanekaragaman ekspresi busana waria.

tak hanya dikenal sebagai penceramah, shuniyya juga aktif membatik dengan teknik canting elektrik. 

karya batiknya diminati hingga ke mancanegara seperti amerika, rusia, afrika, dan republik ceko.

dalam akun instagramnya, shuniyya juga terlihat dekat dengan kalangan nahdlatul ulama (nu). 

ia pernah menyebut dirinya sebagai santri nu, kerap hadir dalam kegiatan fatayat nu, dan menjabat sebagai koordinator gusdurian kendal.

meski penampilannya memicu kontroversi, tidak sedikit pula yang menganggap keberaniannya tampil dan mengungkapkan jati diri adalah bentuk ekspresi sosial yang patut diperbincangkan lebih luas, khususnya soal penerimaan dan batasan dalam ruang publik keagamaan.

namun demikian, gelombang reaksi keras dari publik menunjukkan bahwa isu identitas gender dalam konteks keagamaan masih menjadi perdebatan panjang di masyarakat indonesia.

Tag
Share