Stairlift di Candi Borobudur Bikin Akses Jadi Mudah atau Ancaman bagi Keaslian Candi?

Pemasangan stairlift di Candi Borobudur menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat dan pemerhati budaya. --YouTube - CNN Indonesia
BACAKORAN.CO - Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya dunia, kini menjadi sorotan dengan pemasangan stairlift sebuah inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi lansia dan penyandang disabilitas.
Namun, di balik manfaatnya, muncul perdebatan sengit yaitu:
Apakah teknologi ini benar-benar solusi inklusif, atau justru berpotensi mengancam keaslian struktur candi yang telah berdiri selama berabad-abad?
Pemerintah menegaskan bahwa stairlift ini bersifat portabel dan tidak menggunakan baut atau pengeboran, sehingga tidak merusak struktur candi.
BACA JUGA:Viral! Air Sumur Ajaib di Candi Kedaton Muaro Jambi Bikin Wajah Sehat dan Glowing, Benarkah?
Bahkan, teknologi serupa telah diterapkan di berbagai situs warisan dunia seperti Angkor Wat di Kamboja dan Parthenon Acropolis di Yunani.
Namun, sebagian masyarakat tetap mempertanyakan dampaknya terhadap estetika dan nilai historis Borobudur.
Apakah pemasangan stairlift ini akan menjadi langkah maju dalam menjadikan Borobudur lebih inklusif, atau justru membuka pintu bagi perubahan yang mengancam keasliannya?
Mari kita telusuri lebih dalam!
BACA JUGA:100 Media Internasional Liput Macron ke Borobudur, Pariwisata Makin Moncer?
BACA JUGA:Kontroversi Borobudur Bakal Dipasangi Stairlift dan Ramp, Walubi Bilang Begini!
Tujuan Pemasangan Stairlift (Meningkatkan Aksesibilitas)
Pemerintah Indonesia berencana untuk memasang fasilitas aksesibilitas sementara, seperti stairlift dan jalur landai (ramp), untuk memudahkan mobilitas pengunjung selama berada di situs warisan dunia UNESCO tersebut.
Fasilitas ini dianggap krusial untuk meningkatkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas dan lansia, sehingga mereka dapat menikmati keindahan dan nilai sejarah Borobudur secara langsung.