bacakoran.co

Telegram Diblokir di Vietnam Mulai Juni 2025, Ini Penyebabnya!

Pemerintah Vietnam bakal memblokir aplikasi chatting populer Telegram mulai Juni 2025.--

BACAKORAN.CO - Kabar mengejutkan datang dari Vietnam! Pemerintah negara tersebut bakal resmi memblokir aplikasi chatting populer Telegram mulai Juni 2025.

Langkah ini diambil setelah pemerintah menilai bahwa aplikasi tersebut penuh dengan konten yang “beracun dan meresahkan”.

Lewat laporan resmi yang dirilis Jumat lalu, Kementerian Sains dan Teknologi Vietnam menyebut bahwa sekitar 70 persen dari 9.600 channel Telegram di negara itu berisi informasi negatif dan berbahaya.

Mulai dari dokumen anti-pemerintah, konten yang disebut-sebut “reaksioner”, sampai dugaan transaksi jual-beli data pengguna serta perdagangan narkoba.

BACA JUGA:Naik Jet Pribadi, CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Bandara Prancis, Kasus Apa?

BACA JUGA:CEO Telegram Pavel Durov Ditangkap di Prancis! Ini Kronologinya!

Nggak cuma itu, pemerintah juga mencurigai ada aktivitas yang mengarah pada jaringan teroris. Serem banget kan?

Surat resmi tertanggal 21 Mei 2025 sudah dikirim ke seluruh penyedia layanan internet (ISP) di Vietnam.

Dalam surat itu, pemerintah memerintahkan agar para ISP mulai menyiapkan langkah-langkah teknis buat memblokir akses ke Telegram, serta melaporkan hasilnya paling lambat tanggal 2 Juni 2025.

Tujuannya jelas: membatasi penyebaran konten yang dianggap merusak stabilitas nasional dan mengancam keamanan digital negara.

BACA JUGA:Risiko Keracunan, Wadah Makan MBG dari China Diduga Pakai Stainless Steel Palsu!

BACA JUGA:Terungkap! Ini Pertimbangan KORPRI Usulkan Usia Pensiun ASN Dinaikkan, Jadi Segini!

Sebenernya, bukan cuma Telegram yang jadi sasaran pemerintah Vietnam.

Tahun lalu, negara dengan sistem pemerintahan komunis ini udah lebih dulu menerapkan aturan ketat buat platform besar seperti Facebook dan TikTok.

Telegram Diblokir di Vietnam Mulai Juni 2025, Ini Penyebabnya!

Melly

Melly


bacakoran.co - kabar mengejutkan datang dari vietnam! pemerintah negara tersebut bakal resmi memblokir aplikasi chatting populer mulai juni 2025.

langkah ini diambil setelah pemerintah menilai bahwa aplikasi tersebut penuh dengan konten yang “beracun dan meresahkan”.

lewat laporan resmi yang dirilis jumat lalu, kementerian sains dan teknologi vietnam menyebut bahwa sekitar 70 persen dari 9.600 channel di negara itu berisi informasi negatif dan berbahaya.

mulai dari dokumen anti-pemerintah, konten yang disebut-sebut “reaksioner”, sampai dugaan transaksi jual-beli data pengguna serta perdagangan narkoba.

nggak cuma itu, pemerintah juga mencurigai ada aktivitas yang mengarah pada jaringan teroris. serem banget kan?

surat resmi tertanggal 21 mei 2025 sudah dikirim ke seluruh penyedia layanan internet (isp) di vietnam.

dalam surat itu, pemerintah memerintahkan agar para isp mulai menyiapkan langkah-langkah teknis buat memblokir akses ke telegram, serta melaporkan hasilnya paling lambat tanggal 2 juni 2025.

tujuannya jelas: membatasi penyebaran konten yang dianggap merusak stabilitas nasional dan mengancam keamanan digital negara.

sebenernya, bukan cuma telegram yang jadi sasaran pemerintah vietnam.

tahun lalu, negara dengan sistem pemerintahan komunis ini udah lebih dulu menerapkan aturan ketat buat platform besar seperti facebook dan tiktok.

salah satunya adalah mewajibkan verifikasi identitas pengguna dan menyerahkan data ke pemerintah kalau diminta.

banyak pihak menilai kebijakan ini sebagai langkah pembungkaman kebebasan berekspresi di dunia maya.

nggak heran kalau kritik terhadap pemerintah makin banyak berseliweran, terutama dari aktivis dan warganet yang vokal di media sosial.

terkait keputusan ini, pihak telegram juga buka suara. mereka bilang cukup terkejut dengan langkah pemerintah vietnam.

“kami sebenarnya sudah menanggapi permintaan resmi dari pemerintah. batas waktu jawabannya masih sampai 27 mei, dan kami sedang memproses permintaan itu,” ungkap perwakilan telegram.

tapi, dari sisi pemerintah, mereka bilang telegram gagal memberikan data yang dibutuhkan untuk kepentingan penyelidikan kasus-kasus kriminal yang cukup serius.

jadi, pemblokiran dianggap sebagai jalan terakhir.

telegram memang jadi salah satu aplikasi chatting paling populer di dunia.

data dari data report menyebut ada sekitar 11,8 juta pengguna telegram di vietnam, dari total 79,8 juta pengguna internet di negara itu.

tapi, kepopulerannya sering dibarengi masalah.

aplikasi ini kerap dikaitkan dengan kasus pelanggaran data, penyebaran konten ekstremis, bahkan aktivitas ilegal di berbagai negara.

, pavel durov, bahkan belum lama ini dilaporkan ditahan di prancis gara-gara tuduhan membiarkan konten “teroris” beredar bebas di platformnya.

masih berada di paris dan belum boleh keluar dari negara tersebut sampai kasusnya selesai.

Tag
Share