Harvard Gugat Donald Trump Gara-gara Larangan Mahasiswa Asing Masuk Kampus

Harvard University menggugat Presiden AS Donald Trump gara-gara mencabut hak Harvard buat menerima mahasiswa asing.--
BACAKORAN.CO - Kampus top dunia, Harvard University, resmi menggugat Presiden AS Donald Trump.
Penyebabnya? Trump tiba-tiba mencabut hak Harvard buat menerima mahasiswa asing. Gila nggak tuh?
Gugatan ini dilayangkan ke pengadilan federal di Massachusetts dan jadi sorotan dunia, apalagi setelah dokumen resmi menyebutkan kalau langkah Trump ini dianggap sebagai aksi balas dendam terhadap Harvard.
"Ini adalah tindakan terbaru pemerintah sebagai balasan yang jelas terhadap Harvard yang menjalankan hak Amandemen Pertama dengan menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan 'ideologi' fakultas dan mahasiswa Harvard," begitu bunyi isi gugatan, dikutip dari AFP, Sabtu (24/5/2025).
BACA JUGA:Trump Turunkan Harga Obat Hingga 90 Persen, Waktu Cuma 30 Hari, Ini Dampaknya
BACA JUGA:Trump ‘Kunci Mati’ Keran Ekspor Chip AS! Dominasi AI Beijing Terancam Tamat?
Jadi ceritanya, Trump memutuskan untuk mencabut sertifikasi SEVIS (Student and Exchange Visitor Information System) milik Harvard. Padahal, sertifikasi inilah yang memungkinkan mahasiswa asing bisa kuliah di kampus tersebut. Tanpa itu? Bye-bye, visa pelajar!
Surat keputusan ini ditandatangani langsung oleh Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, dan langsung bikin gempar dunia pendidikan.
Terlebih, mahasiswa asing di Harvard jumlahnya nggak sedikit, sekitar seperempat dari total mahasiswa!
"Segera berlaku, sertifikasi Program Mahasiswa dan Pengunjung Pertukaran (SEVIS) Universitas Harvard dicabut," tulis Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem dalam surat kepada lembaga Ivy League sebagaimana dilansir AFP, Jumat (23/5).
BACA JUGA:Prabowo Resmi Luncurkan 4 Program Pendidikan di Hardiknas 2025, Ini Bocoran Lengkapnya!
BACA JUGA:Anggaran Pendidikan Dipangkas Prabowo, Tapi Kok Warga Palestina Dikasih Beasiswa? Netizen Ribut!
Kebijakan kontroversial ini langsung dibanjiri kritik.
Salah satu yang lantang bersuara adalah sekolah-sekolah di Cambridge, Massachusetts.