bacakoran.co

Komplain Saldo DANA Belum Masuk Malah Diteriaki Maling, Wawan Babak Belur Dihakimi Massa

Komlplain Saldo Dana Belum Masuk Wawan Firmanto malah di teriaki maling hingga dihakimi massa. (foto : zul/sumeks)--

BACAKORAN.CO -- Maksud hati komplain kepada pemilik warung karena saldo DANA yang baru di isinya di warung itu belum masuk ke aplikasi di handphonenya,  Wawan Firmanto (33) warga Kecamatan Sukarami Palembang malah di hakimi massa.

Wawan Firmanto dihakimi massa setelah pemilik warung meneriakinya maling. Karena ketakutan Wawan Firmanto berlari untuk menyelamatkan diri.

Namun apes, karena terkepung warga, Wawan Firmanto menjadi bulan-buanan warga hingga sekujur tubuhnya babak belur.

Peristiwa penganiayaan itu terjadi di Jalan Lunjuk Jaya, Kecamatan Ilir Barat I, Kota Palembang, Sumatera Selatan, Rabu sore 21 Mei 2025 sekira pukul 15.00 WIB.

BACA JUGA:Heboh! Ratusan Massa Bakar Keranda Mayat di Depan Bawaslu, Tuntut Keadilan PSU Bengkulu Selatan

BACA JUGA:Viral! Wanita Miskin Dicambuk dan Dihakimi Warga karena Curi Cangkul, Netizen: Maling Besar Malah Disanjung!

Keterangan yang berhasil didapat, awalnya Wawan Firmanto bersama seorang rekannya yang belum diketahui identitasnya  melakukan transaksi top up saldo dompet digital DANA di sebuah warung di Jalan Lunjuk Jaya, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang.

Dia menyerahkan uang tunai sebesar Rp 400 ribu untuk top up ke akun DANA miliknya. Setelah itu dia pergi meninggalkan warung tersebut.

Tak lama kemudian Wawan Firmanto kembali lagi ke warung itu dan mengatakan jika saldo DANA yang dia isi belum bertambah alias belum masuk. Karena itulah dia meminta pengembalian uang.

“Dia datang isi saldo DANA ke bibi saya. Setelah transaksi, dia bilang saldonya belum masuk dan memaksa minta uang di baleke,” jelas M Faisal, penjaga warung, saat ditemui sejumlah awak media.

BACA JUGA:Resmi! Jaksa Kini Bisa Dilindungi Polri dan TNI saat Bertugas, Ini Dasar Hukumnya!

BACA JUGA:Kronologi Dua Staf Kedubes Israel Tewas Ditembak di Washington DC, Amerika Serikat!

Permintaan pengembalian uang itu memicu perdebatan, pasalnya pemilik warung yakin jika saldo Dana itu telah masuk ke akun milik Wawan Firmanto. 

Karena kedua belah pihak sama-sama ngotot, situasi memanas. Diduga Wawan Firmanto menendang etalase warung yang membuat kaca warung pecah. 

Setelah melampiaskan kekesalan itu, Wawan Firmanto pergi meninggalkan warung itu. Namun kemudian dia diteriaki maling oleh pemilik warung.  Dalam sekejap sejumlah warga mengejar Wawan hingga pria itu terkepung  dan tertangkap lalu di pukuli massa.

BACA JUGA:Siapa Pengelola PeduliLindungi yang Jadi Situs Judi Online? Begini Penjelasan Kemenkes dan Telkom!

BACA JUGA:Wamendiktisaintek Sebut MAN IC OKI Punya Potensi Keunggulan Bidang Riset dan Robotic

“Waktu itu dia datang berdua, tapi temannya kabur duluan. Dia sendiri yang tertangkap warga," ujar Faisal. 

Wawan Firmanto kemudian diamankan oleh seorang anggota Brimob Polda Sumsel yang mengetahui kejadian itu. Dia lalu diserahkan ke Polsek Ilir Barat I, Palembang.

Dalam keterangannya kepada polisi, Wawan Firmanto membantah tuduhan penipuan. Dia menegaskan bahwa dirinya benar-benar mengisi saldo DANA senilai Rp 400 ribu, namun hingga saat itu belum ada notifikasi saldo masuk di handphone-nya.

“Uang sudah saya kasih, tapi saldonya belum masuk. Saya minta hotspot ke pemilik warung untuk cek saldo. Tapi tiba-tiba suaminya datang dan nuduh saya nipu,” ujar Wawan saat ditemui wartawan di Polsek Ilir Barat I.

BACA JUGA:Zarof Ricar siapa? Kasus Suap Vonis Bebas dan Penemuan Uang hingga Emas Dengan Jumlah Fantastis di Kediamannya

Komplain Saldo DANA Belum Masuk Malah Diteriaki Maling, Wawan Babak Belur Dihakimi Massa

Doni Bae

Doni Bae


bacakoran.co -- maksud hati kepada pemilik warung karena yang baru di isinya di warung itu belum masuk ke aplikasi di handphonenya,  (33) warga kecamatan sukarami palembang malah di hakimi massa.

wawan firmanto dihakimi massa setelah pemilik warung meneriakinya maling. karena ketakutan wawan firmanto berlari untuk menyelamatkan diri.

namun apes, karena terkepung warga, wawan firmanto menjadi bulan-buanan warga hingga sekujur tubuhnya babak belur.

peristiwa penganiayaan itu terjadi di jalan lunjuk jaya, kecamatan ilir barat i, kota palembang, sumatera selatan, rabu sore 21 mei 2025 sekira pukul 15.00 wib.

keterangan yang berhasil didapat, awalnya wawan firmanto bersama seorang rekannya yang belum diketahui identitasnya  melakukan transaksi top up saldo dompet digital dana di sebuah warung di jalan lunjuk jaya, kecamatan ilir barat i, palembang.

dia menyerahkan uang tunai sebesar rp 400 ribu untuk top up ke akun dana miliknya. setelah itu dia pergi meninggalkan warung tersebut.

tak lama kemudian wawan firmanto kembali lagi ke warung itu dan mengatakan jika saldo dana yang dia isi belum bertambah alias belum masuk. karena itulah dia meminta pengembalian uang.

“dia datang isi saldo dana ke bibi saya. setelah transaksi, dia bilang saldonya belum masuk dan memaksa minta uang di baleke,” jelas m faisal, penjaga warung, saat ditemui sejumlah awak media.



permintaan pengembalian uang itu memicu perdebatan, pasalnya pemilik warung yakin jika saldo dana itu telah masuk ke akun milik wawan firmanto. 

karena kedua belah pihak sama-sama ngotot, situasi memanas. diduga wawan firmanto menendang etalase warung yang membuat kaca warung pecah. 

setelah melampiaskan kekesalan itu, wawan firmanto pergi meninggalkan warung itu. namun kemudian dia diteriaki maling oleh pemilik warung.  dalam sekejap sejumlah warga mengejar wawan hingga pria itu terkepung  dan tertangkap lalu di pukuli massa.



“waktu itu dia datang berdua, tapi temannya kabur duluan. dia sendiri yang tertangkap warga," ujar faisal. 

wawan firmanto kemudian diamankan oleh seorang anggota brimob polda sumsel yang mengetahui kejadian itu. dia lalu diserahkan ke polsek ilir barat i, palembang.

dalam keterangannya kepada polisi, wawan firmanto membantah tuduhan penipuan. dia menegaskan bahwa dirinya benar-benar mengisi saldo dana senilai rp 400 ribu, namun hingga saat itu belum ada notifikasi saldo masuk di handphone-nya.

“uang sudah saya kasih, tapi saldonya belum masuk. saya minta hotspot ke pemilik warung untuk cek saldo. tapi tiba-tiba suaminya datang dan nuduh saya nipu,” ujar wawan saat ditemui wartawan di polsek ilir barat i.



wawan juga membantah tuduhan  memecahkan kaca etalase di warung itu, karena menurutnya kaca itu pecah karena ditendang oleh pemilik warung itu sendiri saat menghardik wawan. 

dia mengaku melarikan diri karena panik saat diteriaki maling. "aku panik pak di teriaki maling," jelasnya.

kapolsek ilir barat i, akp ricky mozam, membenarkan adanya peristiwa tersebut.  “setelah mendapat informasi, anggota kami segera mengamankan terduga dari lokasi dan membawanya ke polsek untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas ricky.

menurutnya, kasus ini masih dalam penyelidikan. pihak kepolisian belum menetapkan status hukum terhadap wawan maupun terhadap pemilik warung, karena hingga kini belum ada laporan resmi dari kedua belah pihak.



“kejadiannya berawal dari transaksi digital yang belum selesai. kami masih menunggu pihak pihak yang terlibat  untuk membuat laporan agar kami bisa mengetahui kronologis yang lebih pasti,” jelasnya.

Tag
Share