bacakoran.co

Miris! Sampah Menumpuk di Dekat SMP 57 Bandung, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan sampah di sekitar SMP 57 Bandung menimbulkan bau menyengat yang meresahkan warga. Simak keluhan masyarakat dan upaya penyelesaian masalah lingkungan ini.--Youtube-tvOneNews

BACAKORAN.CO - Pemandangan memilukan terjadi di sekitar SMP Negeri 57 Bandung.

Tumpukan sampah yang menggunung di dekat lingkungan sekolah tersebut menimbulkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas warga dan siswa.

Kondisi ini menjadi sorotan publik setelah video viral di media sosial memperlihatkan betapa parahnya penumpukan sampah di lokasi tersebut.

Menurut warga sekitar, tumpukan sampah sudah terjadi selama beberapa hari terakhir.

BACA JUGA:Ambon Darurat Sampah! Penumpukan 2 Pekan Ganggu Aktivitas Warga

BACA JUGA:Cinta Lingkungan! Mahasiswa dan Warga Bersihkan Sampah dan Selamatkan Danau Siombak

“Setiap pagi bau busuknya menusuk hidung.

Anak-anak sekolah juga terganggu, apalagi kalau sedang jam istirahat,” ujar Rina, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

Masalah ini bukanlah kasus tunggal.

Kota Bandung saat ini tengah menghadapi krisis pengelolaan sampah.

BACA JUGA:Sampah Bukan Masalah, Tapi Peluang! Kenali Manfaat Bank Sampah untuk Keuanganmu

BACA JUGA:Dari Uang Sampah hingga Listrik, Ini Modus 22 Anggota FBR dan GRIB Palak Pedagang Berujung Diringkus Aparat!

Penutupan sementara beberapa Tempat Penampungan Sementara (TPS) oleh pemerintah kota menyebabkan sampah menumpuk di berbagai titik, termasuk di sekitar sekolah.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa penutupan TPS dilakukan untuk mengatur ulang sistem pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang kini sudah kelebihan kapasitas.

Miris! Sampah Menumpuk di Dekat SMP 57 Bandung, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Puput

Puput


bacakoran.co - pemandangan memilukan terjadi di sekitar smp negeri 57 .

tumpukan  yang menggunung di dekat lingkungan sekolah tersebut menimbulkan bau menyengat yang mengganggu aktivitas warga dan siswa.

kondisi ini menjadi sorotan publik setelah video viral di media sosial memperlihatkan betapa parahnya  di lokasi tersebut.

menurut warga sekitar, tumpukan sampah sudah terjadi selama beberapa hari terakhir.

“setiap pagi bau busuknya menusuk hidung.

anak-anak sekolah juga terganggu, apalagi kalau sedang jam istirahat,” ujar rina, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi.

masalah ini bukanlah kasus tunggal.

kota bandung saat ini tengah menghadapi krisis pengelolaan sampah.

penutupan sementara beberapa tempat penampungan sementara (tps) oleh pemerintah kota menyebabkan sampah menumpuk di berbagai titik, termasuk di sekitar sekolah.

wali kota bandung, muhammad farhan, menyampaikan bahwa penutupan tps dilakukan untuk mengatur ulang sistem pengangkutan ke tempat pembuangan akhir (tpa) sarimukti yang kini sudah kelebihan kapasitas.

ironisnya, lokasi penumpukan sampah di dekat smp 57 bukanlah tps resmi.

warga menduga bahwa tempat tersebut dijadikan lokasi pembuangan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

hal ini diperparah dengan minimnya pengawasan dan kurangnya edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya.

dampak dari penumpukan sampah ini tidak hanya pada kenyamanan, tetapi juga pada kesehatan.

bau menyengat yang ditimbulkan berpotensi membawa penyakit, terutama bagi anak-anak sekolah yang setiap hari harus melewati area tersebut.

selain itu, tumpukan sampah juga mengundang lalat dan tikus, yang dapat menjadi vektor penyakit berbahaya.

pemerintah kota bandung melalui dinas lingkungan hidup (dlh) menyatakan bahwa mereka tengah berupaya mempercepat pengangkutan sampah dari titik-titik kritis.

namun, keterbatasan armada dan kapasitas tpa menjadi tantangan tersendiri.

dlh juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mulai memilah sampah dari rumah.

solusi jangka panjang yang tengah digodok adalah pembangunan tppas legoknangka, namun proyek ini diperkirakan baru bisa terealisasi pada tahun 2028.

sementara itu, warga dan siswa smp 57 bandung hanya bisa berharap agar masalah ini segera ditangani sebelum menimbulkan dampak yang lebih serius.

kejadian ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.

edukasi, kesadaran, dan kolaborasi menjadi kunci untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Tag
Share