bacakoran.co - menjelang pencairan bantuan sosial () program keluarga harapan (pkh) dan bantuan pangan non-tunai (bpnt) tahap 2 tahun 2025, masyarakat diminta untuk lebih berhati-hati.
di tengah antusiasme masyarakat penerima manfaat menantikan jadwal pencairan, marak beredar informasi palsu dan tautan penipuan di berbagai platform digital.
hingga saat ini, belum mengumumkan jadwal resmi pencairan bansos tahap 2.
namun, hoaks terkait bansos sudah menyebar luas di media sosial seperti tiktok, facebook, instagram, bahkan melalui grup .
informasi menyesatkan itu sering kali dibungkus dengan narasi meyakinkan, lengkap dengan tautan (link) yang mengaku bisa mempercepat pencairan atau mengecek status bantuan hanya dengan mengisi data pribadi.
salah satu contoh nyata terjadi di sebuah daerah, di mana seorang warga yang menjadi penerima bansos menerima pesan berisi tautan untuk konfirmasi pencairan.
tanpa berpikir panjang, ia mengisi formulir online tersebut dengan data lengkap berupa nama, alamat, nomor ktp, nomor rekening, hingga mengunggah foto ktp dan swafoto memegang ktp.
beberapa minggu kemudian, ia mendapati saldo rekeningnya raib tanpa jejak.
belakangan diketahui, penipu menggunakan data pribadi tersebut untuk mengakses dan menguras isi rekening.
kasus ini menjadi bukti nyata bahwa memberikan informasi pribadi ke pihak tidak dikenal sangat berisiko dan dapat berujung pada kerugian finansial.
kenali ciri-ciri link penipuan
modus yang digunakan para pelaku kejahatan digital cenderung berupa menyebarkan link atau tautan dengan domain yang menyerupai situs pemerintah.
namun, jika diperhatikan secara teliti, situs-situs ini tidak menggunakan domain resmi .go.id, melainkan domain abal-abal seperti:
- cekbansos.net
- bantuan2025.com
- pencairan-bpnt.org
sementara itu, situs resmi pemerintah hanya menggunakan domain .go.id, seperti https://cekbansos.kemensos.go.id
jika kamu menemukan tautan di luar domain tersebut, jangan sekali-kali mengisi data atau mengklik tautan tersebut.
langkah paling aman yaitu berkonsultasi langsung dengan pendamping pkh setempat atau aparat desa.
modus penipu mengaku sebagai petugas sosial
selain modus melalui tautan palsu, ada pula penipuan yang melibatkan pelaku yang datang langsung ke rumah-rumah warga dan mengaku sebagai petugas atau pendamping bansos.
mereka kerap mengenakan pakaian biasa, tidak membawa tanda pengenal resmi, dan meminta uang dengan dalih biaya administrasi atau percepatan pencairan bantuan.
perlu digarisbawahi bahwa petugas resmi tidak pernah meminta uang dalam bentuk apa pun.
pendamping pkh selalu membawa identitas jelas dan biasanya sudah dikenal warga atau aparat setempat.
jika ada pihak mencurigakan datang mengaku petugas namun tidak dapat menunjukkan identitas resmi, jangan menyerahkan uang atau dokumen pribadi, dan segera laporkan kepada aparat desa atau pihak berwenang.
cara melindungi diri dari penipuan bansos
agar tidak menjadi korban penipuan bansos, berikut langkah-langkah penting yang bisa kamu lakukan.
- jangan mudah percaya informasi bansos yang beredar di media sosial.
- selalu cek informasi melalui sumber resmi, seperti situs kemensos atau akun media sosial pemerintah.
- hindari mengisi formulir atau link dari sumber tidak dikenal.
- lindungi data pribadi seperti ktp, nomor rekening, dan dokumen lainnya.
- konsultasikan setiap informasi mencurigakan kepada pendamping pkh atau perangkat desa.
dengan meningkatnya kewaspadaan dan kesadaran digital, kita bisa bersama-sama mencegah jatuhnya korban baru dari penipuan berkedok bantuan sosial.
jagalah data pribadimu dan sebarkan informasi yang benar kepada sesama warga.