bacakoran.co - kasus grup facebook bernama '' yang memuat konten kontroversial tentang hubungan inses mulai menemui titik terang.
polda metro jaya akhirnya mengambil langkah tegas dengan mulai menyelidiki oknum-oknum di balik grup tersebut.
dilansir dari detikcom, akbp reonald simanjuntak selaku kabid humas polda metro jaya, memberikan update terkait penyelidikan kasus grup facebook fantasi berdarah.
dalam konferensi pers, akbp reonald simanjuntak menyampaikan bahwa polda metro jaya akan menyelidiki dan mendalami akun tersebut.
ia menegaskan bahwa penyelidikan ini dilakukan karena adanya dugaan pelanggaran perkara siber.
akbp reonald juga menyebutkan bahwa direktorat siber polda metro jaya akan bertindak cepat.
penyelidikan ini bertujuan untuk mengamankan barang bukti dan mengidentifikasi oknum-oknum di balik grup tersebut.
akbp reonald menegaskan bahwa polda metro jaya akan bekerja sama dengan rekan-rekan siber untuk memastikan segala sesuatu di dunia maya tetap aman.
dalam unggakan akun x @mdy_asmara1701 memicu banyak komentar terkait kasus grup facebook ini.
@a_ross89777394: "medsos bagi orang yg penyakitan perilakunya ( di fb) menjadikanya wadah menginspirasi orang tanpa malu bertindak melanggar hukum dan norma serta moral di grupnya. pasukan syber polri mesti gerak cepat bertindak."
@mtma9321: "udah tau, selalu lambat responnya"
@kobar_baru: "fufufafa gak di cari dalangnya"
pemerintah dan pihak berwajib juga didesak untuk meningkatkan pengawasan terhadap konten di media sosial, terutama platform seperti facebook.
memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum yang terlibat dalam pembuatan dan penyebaran konten berbahaya.
sampai melakukan edukasi masyarakat, terutama generasi muda, tentang bahaya konten inses dan dampaknya pada moral.
berikut langkah komdigi menghadapi kasus grup di facebook selengkapnya.
heboh dengan grup facebook yang memiliki fantasi sedarah membuat komdigi bertindak cepat.
kementrian komunikasi dan digital (kemkomdigu) kemudian merespon aduan masyarakat dengan adanya aktifitas dari grup ini yang meresahkan masyarakat.
direktur jenderal pengawasan ruang digital kementerian komdigi, alexander sabar mengungkapkan langkah pemblokiran ini diambil dalam upaya tegas negara dalam melindungi anak-anak dari konten digital yang berpotensi merusak perkembangan mental dan emosional anak.
“kami langsung berkoordinasi dengan meta untuk melakukan pemblokiran atas grup komunitas tersebut. grup ini tergolong pada penyebaran paham yang bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat,” jelas sabar dikutip bacakoran.co disway.id, sabtu (17/5/2025).
ia kemudian dengan tegas menyatakan facebook dengan konten menyimpang tersebut adalah pelanggaran yang serius.
"grup itu memuat konten fantasi dewasa anggota komunitas terhadap keluarga kandung, khususnya kepada anak di bawah umur,” tegasnya.
tindakan pemblokiran adalah bagian dari implementasi peraturan pemerintah (pp) nomor 17 tahun 2025 tentang tata kelola penyelenggaraan sistem elektronik dalam perlindungan anak (pp tunas).
sesuai dengan peraturan yang mewajibkan setiap platform digital untuk melindungi anak dari konten-konten berbahaya dan menjamin anak tumbuh dalam era digital yang aman dan sehat.
sebelumnya jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya tangkapan layar sebuah grup bernama “fantasi sedarah” yang mengundang keprihatinan sekaligus kemarahan publik.
grup ini menjadi perbincangan hangat karena kontennya yang tidak hanya menyimpang, tetapi juga melanggar norma sosial dan hukum.
dalam tangkapan layar yang viral di berbagai platform, grup ini tampak sebagai wadah bagi anggotanya untuk berbagi cerita yang mengandung unsur seksual sedarah atau inses.
lebih mengejutkan lagi, beberapa anggota bahkan mengaku melakukan hubungan tersebut dengan anak, adik, hingga ibu mereka sendiri.
konten yang jelas-jelas menyimpang ini tentu saja mengundang kemarahan warganet.
banyak yang mempertanyakan bagaimana grup dengan isi yang sebrutal itu bisa lolos dari pengawasan dan bertahan lama di platform sebesar facebook.
hal ini membuat kekhawatiran netizen meningkat terhadap keamanan adik, saudara, hingga anak mereka sendiri.
"jadi di facebook ada isu yg lg beredar tentang grup yg isinya tentang fantasi/hubungan sedarah, sekarang grupnya udh hangus tapi masih ada grup lain yg sejenis contohnya kaya foto yg terakhir," tulis akun base x tanyarlfes.
"semoga jodohku orang baik-baik ya allah biar nanti anakku nggak salah pilih ayah. serem banget," komentar akun x pipip.
"uu ite ga peduli dgn hal kek gini.
padahal polisi mah gampang aja nemuin mereka. lanjut rajam. tapi apalah apalah, kita hidup di negara memberi hak hidup pada tersangka dan menginjak harga diri korban," kata akun x loving.
"gimana indonesia mau ngurangin tingkat fatherless, kalau figur yang dipercaya untuk jadi 'ayah' aja kaya iblis gini, suck!!"
"udah nyebar loh ini ke forum sebelah. gila ya anjir org sakit kek gini bisa dilaporin ga sih ke polkis? ke keluarga aja berani, apalagi ke org lain. predator ini mereka jatuhnya. ya allah... di mana coba tempat aman selain keluarga? eh, ini malah keluarganya jadi dajjal!"
bahkan menurut informasi yang beredar, jumlah anggota grup ini sempat mencapai lebih dari 30 ribu pengguna, meskipun dalam tangkapan layar disebutkan angka sekitar 32 ribu sebelum akhirnya grup tersebut menghilang.
dugaan sementara, grup tersebut telah diganti nama oleh pengelolanya demi menghindari pengawasan dan pelacakan lebih lanjut.
meski sudah tidak tersedia dengan nama yang sama, kekhawatiran publik tetap membuncah karena tak menutup kemungkinan adanya grup-grup sejenis yang masih beroperasi secara tersembunyi.
melihat situasi ini, respons tegas pun datang dari parlemen. wakil ketua komisi iii dpr ri, ahmad sahroni, secara lantang menyuarakan keprihatinannya atas keberadaan grup tersebut.
ia meminta aparat kepolisian dan kementerian komunikasi dan digital (komdigi) untuk segera bertindak tegas menindak para pelaku di balik grup tersebut.
“ini sangat menjijikkan. karenanya saya minta polisi dan komdigi telusuri dan tindak para pengelola maupun anggota grup kotor tersebut,” tegas sahroni saat memberikan keterangan pada kamis (15/5/2025).
tak hanya sekadar pembubaran grup, sahroni juga menekankan pentingnya tindakan preventif dan rehabilitatif terhadap mereka yang sudah terlibat.
“kalau tidak kita hentikan dan sampai fantasinya jadi kenyataan, ini akan menyebabkan pidana kekerasan seksual yang luar biasa menghancurkan korban. jadi mereka harus dicari, dan dibina secara psikologis, dan kita hentikan mereka sebelum kejadian,” tandasnya.
senada dengan itu, aparat kepolisian pun menyatakan telah mengambil langkah penyelidikan.
direktur siber polda metro jaya, kombes roberto pasaribu, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah lebih dahulu melakukan investigasi terhadap keberadaan grup tersebut.
“sudah, kita sudah melakukan proses penyelidikan sejak minggu lalu,” ujar kombes roberto saat dikonfirmasi pada jumat (16/5).
kini masyarakat berharap, selain penindakan dari aparat, pihak platform seperti facebook juga lebih aktif dan bertanggung jawab dalam memantau serta menindak konten-konten berbahaya semacam ini.