Indofarma Lagi ‘Demam’! Penjualan Obat dan Alkes Ambruk, Rugi Rp25 Miliar, Bisnis Diujung Tanduk?

BUMN Farmasi Indofarma catatkan kerugian hingga Rp25,1 miliar pada kuartal 1 2025 akibat penjualan obat dan alat kesehatan (alkes) anjlok tajam.--istimewa
Ini artinya, penjualan mereka bahkan tak cukup untuk menutup beban pokok produksi yang masih mencapai Rp42,36 miliar!
Kerugian Menyusut, Tapi Aset Tergerus
BACA JUGA:Heboh! Gudang Farmasi Sanggau Ludes Terbakar, Saksi Ungkap Percikan Api dari Genset
BACA JUGA:20 Prodi UGM dengan Kuota Daya Tampung SNBP Tertinggi Jenjang Sarjana Farmasi, Teknologi dan Bisnis
Memang, jika dibandingkan dengan kerugian tahun lalu (Rp53,9 miliar), pencapaian ini terkesan "lebih kecil".
Tapi jangan salah--ini tetap menjadi kerugian besar yang terus menggerus aset dan kepercayaan pasar.
Utang Masih Membayangi
Seolah tak cukup dengan penurunan penjualan, Indofarma juga masih dikepung utang jumbo.
Total liabilitas masih di angka mencengangkan, yakni Rp1,3 triliun, meski sudah turun dari Rp1,7 triliun tahun lalu.
Pinjaman jangka pendek ke BNI sebesar Rp93,99 miliar.
Lalu ekuitas perusahaan juga tergerus, dari Rp1,1 triliun (2024) menjadi Rp788,95 miliar (2025).
Sinyal Bahaya Bagi BUMN Farmasi?
Kondisi ini memunculkan kekhawatiran, apakah Indofarma bisa bangkit, atau justru makin tenggelam?
BACA JUGA:Info Loker OT Group Lagi Cari Lulusan S1 Teknik dan Farmasi Untuk Section Head PPIC