bacakoran.co

Duh! Wisatawan Ibu-ibu Berhijab Nekat Langgar Aturan Sakral Pura Tirta Empul, Netizen: Kurang Ajar

Wisatawan kelompok ibu-ibu berhijab nekat langgar larangan makan di area suci Pura Tirta Empul,-Gambar Ist-

BACAKORAN.CO – Sebuah insiden kontroversial yang menunjukkan sekelompok orang turis, berada di area terlarang di sebuah situs suci di Bali pada 15 Mei 2025 pukul 12:31 WIB.

Lokasi tersebut diketahui sebagai Pura Tirta Empul, sebuah tempat suci Hindu yang terkenal dengan mata airnya.

Di mana terdapat tanda larangan jelas bertuliskan "Area Kecil Hindu Bali" dan "Dilarang Makan dan Minum di Area Mata Air Suci."

Aksi ini memicu kemarahan netizen, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk tidak menghormati budaya lokal.

Apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana tanggapan masyarakat? Yuk simak kronologi lengkap berikut ini!

BACA JUGA:Brutal Banget! Aksi Bullying Siswa SMKN 7 Denpasar Tendang Kepala Viral, Netizen Ngamuk!

BACA JUGA:Driver Ojol Diduga Perkosa Turis China di Bali Saat Perayaan Tahun Baru, Begini Kronologisnya!

Video yang diunggah oleh @Heraloebss menunjukkan beberapa individu berada di area yang jelas dilarang untuk aktivitas makan dan minum.

Lokasi ini adalah Pura Tirta Empul, sebuah pura suci Hindu di Desa Manukaya, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, Bali.

Situs ini terkenal dengan mata air suci yang digunakan untuk ritual penyucian (melukat).

Dalam video tersebut, terlihat kolam mata air suci dengan dinding batu, tempat umat Hindu biasanya melakukan ritual melukat.

Disinyalir dalam video tersebut turis-turis ini melakukan pelanggaran aturan di situs suci, bahkan sudah adanya peringatan jelas yang tertera di lokasi tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Diserbu Wisman! Ini Asal Negara Turis yang Paling Banyak Berkunjung

BACA JUGA:Tragis! Bulan Madu di Bali Berujung Duka, Turis Australia Tewas Tersapu Ombak

Duh! Wisatawan Ibu-ibu Berhijab Nekat Langgar Aturan Sakral Pura Tirta Empul, Netizen: Kurang Ajar

Yudha IP

Yudha IP


bacakoran.co – sebuah insiden kontroversial yang menunjukkan sekelompok orang , berada di area terlarang di sebuah situs suci di bali pada 15 mei 2025 pukul 12:31 wib.

lokasi tersebut diketahui sebagai pura tirta empul, sebuah tempat suci hindu yang terkenal dengan mata airnya.

di mana terdapat tanda larangan jelas bertuliskan "area kecil hindu bali" dan "dilarang makan dan minum di area mata air suci."

aksi ini memicu kemarahan netizen, yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk tidak menghormati budaya lokal.

apa yang sebenarnya terjadi, dan bagaimana tanggapan masyarakat? yuk simak kronologi lengkap berikut ini!

video yang diunggah oleh @heraloebss menunjukkan beberapa individu berada di area yang jelas dilarang untuk aktivitas makan dan minum.

lokasi ini adalah pura tirta empul, sebuah pura suci hindu di desa manukaya, kecamatan tampaksiring, kabupaten gianyar, .

situs ini terkenal dengan mata air suci yang digunakan untuk ritual penyucian (melukat).

dalam video tersebut, terlihat kolam mata air suci dengan dinding batu, tempat umat hindu biasanya melakukan ritual melukat.

disinyalir dalam video tersebut -turis ini melakukan pelanggaran aturan di situs suci, bahkan sudah adanya peringatan jelas yang tertera di lokasi tersebut.

menurut www.smartraveller.gov.au, pura tirta empul adalah salah satu destinasi spiritual utama di bali, dan pihak berwenang setempat sangat ketat dalam menegakkan aturan untuk menjaga kesucian tempat ini.

bali provincial government juga telah mengeluarkan "do's and don'ts" untuk turis asing, yang melarang aktivitas yang dapat mengganggu kesucian situs suci, termasuk makan dan minum di area terlarang.

pura tirta empul memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat hindu di bali.

budaya bali sangat menekankan harmoni, dan perilaku yang dianggap tidak sopan, seperti makan di area suci, dapat dianggap sebagai pelanggaran serius.

aturan ini bukan hanya untuk menjaga kesucian tempat, tetapi juga untuk menghormati tradisi dan keyakinan masyarakat setempat.

dalam beberapa tahun terakhir, bali telah menghadapi tantangan dengan perilaku turis asing yang tidak sesuai dengan norma lokal, yang mencatat bahwa pelanggaran aturan adat dapat berujung pada sanksi hukum atau denda.

pada 2024, gubernur bali, i wayan koster memperkenalkan aturan baru untuk turis asing, termasuk larangan memasuki area suci tanpa izin dan melakukan aktivitas yang tidak pantas.

pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan denda hingga rp 5 juta atau bahkan deportasi.

unggahan @heraloebss dengan caption "bagaimana menurut netizen x-twitter?" memicu gelombang reaksi dari netizen di x.

@tekarok007: "mereka ini ga punya sopan santun apa ya? jelas2 ada tulisan dilarang makan dan minum."

@heraloebss (balasan): "tampaknya ga baca aturan."

@soeyanto67829: "ini sih keterlaluan, ga menghargai budaya bali sama sekali."

@01tmd: "turis asing kok ga tau aturan, harusnya dikasih sanksi biar kapok."

@partono_adjem: "kasian umat hindu yg lagi ritual, dirusak sama orang2 ga bertanggung jawab."

@bankzathliberal: "bali harus tegas, kalo ga nanti tambah parah."

@congkene_doewa: "orang bali sabar banget, kalo aku udah marah2 dari tadi."

komentar-komentar ini mencerminkan kemarahan dan kekecewaan netizen terhadap pelanggaran aturan di situs suci.

banyak yang menyerukan tindakan tegas dari pihak berwenang, seperti yang disuarakan oleh @01tmd dan @bankzathliberal, sementara @partono_adjem menunjukkan empati terhadap umat hindu yang sedang melaksanakan ritual.

insiden ini bukanlah yang pertama kali terjadi di bali, pelanggaran aturan adat oleh turis asing telah menjadi masalah berulang di bali, dengan beberapa kasus terkenal seperti turis yang berpose tidak pantas di situs suci atau melanggar aturan kesucian.

pada 2023, seorang turis asing dideportasi setelah memanjat pohon suci di pura besakih.

kasus serupa juga terjadi di pura tirta empul pada 2022, di mana sekelompok turis didenda karena berenang di mata air suci tanpa izin.

data dari dinas pariwisata bali (2024) menunjukkan bahwa lebih dari 150 turis asing menerima teguran atau sanksi akibat pelanggaran aturan adat sepanjang tahun tersebut.

hal ini mendorong pemerintah setempat untuk meningkatkan pengawasan dan edukasi kepada turis asing melalui kampanye seperti "bali do's and don'ts."

Tag
Share