bacakoran.co

Pihak ITB Buka Suara Terkait Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi: Akan Dibina Agar Menjunjung Adab dan Etika

Penyataan ITB Terkait Kasus Mahasiswi Edit Foto Prabowo-Jokowi --Bacakoran/Ist

BACAKORAN.CO - Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) membeberkan jika pihaknya akan membina mahasiswi berinisial SSS yang membuat meme Prabowo-Jokowi.

Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Nurlaela Arief mengatakan pihak ITB berkomitmen untuk mendampingi pengunggah meme tersebut.

Berdasarkan penuturannya, mahasiswi tersebut diharapkan akan dibina agar bisa menjunjung tinggi adab dan etika.

"ITB berkomitmen untuk mendidik, mendampingi, dan membina mahasiswi tersebut untuk dapat menjadi pribadi dewasa yang bertanggung jawab, menjunjung tinggi adab dan etika dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi, dengan dilandasi nilai-nilai kebangsaan," kata Nurlaela Arief di Bandung, dikutip Bacakoran.co dari kompastv, Selasa (13/5/2025).

BACA JUGA:Mahasiswi ITB Ditangkap Karena Meme Prabowo-Jokowi, Kemendiktisaintek Beri Pendampingan Hukum

BACA JUGA:Protes! KM ITB Minta Polisi Bebaskan Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ciuman: Itu Kebebasan Berekspresi

ITB akan memberikan pemahaman literasi yang kuat setelah kasus ini terjadi dan akan melaju diskusi terbuka mengenai ini dan melibatkan pakar.

"Hal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang kebebasan yang konstruktif dalam era digital," kata Nurlaela.

Karopenmas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko juga menjelaskan jika penahanan untuk mahasisiwi tersebut telah ditangguhkan dan telah melakukan permohonan maaf.

Dan ini juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan karena pelaku ini masih berstatus mahasiswa aktif dan butuh melanjutkan kesempatan pendidikan.

BACA JUGA:UU ITE Jerat Mahasiswi ITB Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Berciuman, Terancam Hukuman 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Ngga Setuju, Warga Bekasi Laporkan Kang Dedi Mulyadi ke Komnas HAM Terkait Program Kirim ke Barak!

“Kemudian juga penangguhan penahanan ini diberikan tentu mendasari kepada aspek atau penegakan kemanusiaan, dan memberikan kesempatan yg bersangkutan untuk melanjutkan perkuliahannya,” tegas Trunoyudo.

Sebelumnya media sosial dihebohkan dengan kasus seorang mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berinisial SSS. 

Pihak ITB Buka Suara Terkait Mahasiswi Pembuat Meme Prabowo-Jokowi: Akan Dibina Agar Menjunjung Adab dan Etika

Yanti D.P

Yanti D.P


bacakoran.co - pihak institut teknologi bandung (itb) membeberkan jika pihaknya akan membina mahasiswi berinisial sss yang membuat meme prabowo-jokowi.

direktur komunikasi dan hubungan masyarakat itb nurlaela arief mengatakan pihak itb berkomitmen untuk mendampingi pengunggah meme tersebut.

berdasarkan penuturannya, mahasiswi tersebut diharapkan akan dibina agar bisa menjunjung tinggi adab dan etika.

"itb berkomitmen untuk mendidik, mendampingi, dan membina mahasiswi tersebut untuk dapat menjadi pribadi dewasa yang bertanggung jawab, menjunjung tinggi adab dan etika dalam menyampaikan pendapat dan berekspresi, dengan dilandasi nilai-nilai kebangsaan," kata nurlaela arief di bandung, dikutip bacakoran.co dari kompastv, selasa (13/5/2025).

itb akan memberikan pemahaman literasi yang kuat setelah kasus ini terjadi dan akan melaju diskusi terbuka mengenai ini dan melibatkan pakar.

"hal ini diharapkan dapat memperkaya wawasan mahasiswa tentang kebebasan yang konstruktif dalam era digital," kata nurlaela.

karopenmas polri brigjen pol trunoyudo wisnu andiko juga menjelaskan jika penahanan untuk mahasisiwi tersebut telah ditangguhkan dan telah melakukan permohonan maaf.

dan ini juga mempertimbangkan aspek kemanusiaan karena pelaku ini masih berstatus mahasiswa aktif dan butuh melanjutkan kesempatan pendidikan.

“kemudian juga penangguhan penahanan ini diberikan tentu mendasari kepada aspek atau penegakan kemanusiaan, dan memberikan kesempatan yg bersangkutan untuk melanjutkan perkuliahannya,” tegas trunoyudo.

sebelumnya media sosial dihebohkan dengan kasus seorang itb) yang berinisial sss. 

mahasiswi dari fakultas seni rupa dan desain (fsrd) ini ditetapkan sebagai tersangka karena membuat meme kontroversial yang menampilkan presiden  dan mantan presiden joko widodo (jokowi) dalam adegan berciuman. 

meme tersebut menjadi viral di media sosial platform x (twitter) dan memicu reaksi beragam dari netizen. 

namun, akibat perbuatannya sss kini terancam hukuman penjara hingga 12 tahun berdasarkan undang-undang informasi dan transaksi elektronik (uu ite). 

meme prabowo-jokowi yang menjadi sorotan

kasus ini bermula ketika sss mengunggah sebuah meme yang menggambarkan presiden prabowo dan jokowi sedang berciuman. 

gambar tersebut dianggap tidak pantas oleh sebagian pihak, terutama karena melibatkan dua tokoh penting di indonesia. 

meme ini kembali diunggah dan ramai diperbincangkan di platform x melalui akun @opposisi6890 pada 10 mei 2025.

dalam unggahannya, akun tersebut juga menyertakan kritik tajam terhadap situasi sosial dan politik di indonesia, seperti maraknya phk, korupsi, hingga isu ijazah palsu dan jejak digital yang kontroversial.

namun, apa yang awalnya dianggap sebagai bentuk kritik sosial melalui meme ternyata berujung pada masalah hukum. 

pihak berwenang menangkap sss dan menetapkannya sebagai tersangka dengan tuduhan melanggar uu ite. 

berdasarkan informasi resmi, sss dijerat dengan pasal 45 ayat (1) juncto pasal 27 ayat (1) dan/atau pasal 51 ayat (1) juncto pasal 35 uu nomor 1 tahun 2024 tentang ite. 

pasal-pasal ini mengatur tentang penyebaran konten yang dianggap melanggar kesusilaan atau merendahkan harkat dan martabat seseorang.

kasus ini memicu berbagai reaksi di kalangan masyarakat. 

sebagian netizen menganggap meme tersebut sebagai bentuk satire atau kritik sosial yang wajar dalam dinamika demokrasi. 

“kalo gak mau dibuat meme begini harusnya pak @prabowo menghindar diri dari kemesraan jokowi, gambar ini adalah bentuk kritik bukan kejahatan," tulis @mteupuguh.

"ini menjijikan sekali, ngga bermoral, benci boleh tapi jangan seperti ini," tulis @bams_666.

undang-undang informasi dan transaksi elektronik (uu ite) merupakan regulasi yang mengatur aktivitas di dunia digital, termasuk penyebaran konten di media sosial. 

dalam kasus sss, ia dituduh melanggar pasal terkait penyebaran konten yang bermuatan penghinaan atau pencemaran nama baik. 

"pelaku sss diduga melanggar pasal 45 ayat (1) jo pasal 27 ayat (1) dan/atau pasal 51 ayat (1) jo pasal 35 uu nomor 1 tahun 2024 tentang ite," kata karo penmas divisi humas polri brigjen trunoyudo wisnu andiko pada jumat (9/5).

hukuman yang diancamkan pun tidak main-main, yaitu penjara hingga 12 tahun.

Tag
Share