Protes! KM ITB Minta Polisi Bebaskan Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ciuman: Itu Kebebasan Berekspresi

KM ITB Minta Polisi Bebaskan Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Ciuman--Kolase
BACAKORAN.CO - Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) meminta pembebasan atas penangkapan mahasiswi FSRD berinisial SSS oleh Polisi karena membuat meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo berciuman.
Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk kebebasan berekspresi, bukan tindak kriminal.
Ketua Kabinet KM ITB, Farell Faiz Firmansyah, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan terhadap SSS sejak Maret 2025, ketika kasus ini mulai bergulir.
Ia menegaskan bahwa penahanan terhadap SSS adalah tindakan yang membungkam kebebasan berpendapat, yang justru seharusnya dilindungi dalam negara demokratis.
BACA JUGA:Ini Fokus Pelatih Timnas Futsal Putri Hadapi China di Babak 8 Besar Piala Asia
BACA JUGA:Akibat Dendam di Masa Silam, Pengantin Pria di Palembang Dibacok oleh OTK Jelang Akad Nikah
"Menanggapi fenomena terakhir, penahanan yang terjadi pada saudara kami yang diduga melanggar UU ITE, KM ITB telah melakukan pendampingan terhadap mahasiswa yang menyuarakan pendapatnya sejak Maret 2025," ujar Farell dalam keterangan resmi, Minggu (11/5/2025).
Ia menjelaskan bahwa KM ITB terus menjalin koordinasi dengan keluarga SSS serta tim kuasa hukum untuk memastikan keselamatan dan hak-haknya tetap dijaga.
Farell juga menyebut bahwa pihaknya akan terus mengupayakan pembebasan SSS dengan langkah-langkah terukur dan tidak kontraproduktif.
Menurutnya, apa yang dilakukan SSS sebaiknya dilihat sebagai upaya kritis dalam mengedukasi masyarakat terkait penyalahgunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), bukan sebagai penghinaan atau ujaran kebencian.
BACA JUGA:Usai PSIS, 5 Tim Antre Degradasi ke Liga 2, Siapa Saja Mereka?
BACA JUGA:Viral! Presiden Prancis Macron Diduga Sembunyikan 'Kantong Putih' di Ukraina, Kokain?
"Kami sangat menyayangkan hal tersebut. Membungkam satu suara kritis adalah ancaman bagi kebebasan seluruh rakyat. Hari ini satu dari kami ditindas, maka seluruh Keluarga Mahasiswa ITB bersuara. Patah tumbuh hilang berganti, gugur satu tumbuh seribu," tegasnya.
Selain itu, KM ITB juga menyampaikan tiga tuntutan resmi terkait penahanan mahasiswi tersebut.