bacakoran.co - tahun 2025 baru berjalan beberapa bulan, tapi dunia sudah diguncang kabar mengejutkan:
pt bank perekonomian rakyat syariah (bprs) gebu prima di medan resmi ditutup.
mencabut izin usaha bank tersebut per 17 april 2025, menjadikannya bprs pertama yang tumbang tahun ini.
menurut kepala ojk sumatera utara, khoirul muttaqien, keputusan itu bukan tanpa alasan.
bprs gebu prima dinyatakan gagal memenuhi ketentuan permodalan dan kesehatan keuangan, hasil dari pengawasan yang dilakukan sejak 6 mei 2024.
“ini bagian dari langkah pengawasan ojk untuk menjaga stabilitas sektor perbankan dan melindungi hak nasabah,” ungkap khoirul dalam keterangan resminya dilansir minggu (20/4/2025).
langkah tegas ojk dimulai sejak 20 maret 2025, saat bprs gebu prima masuk status bank dalam resolusi.
kala itu, pihak direksi dan pemegang saham diberikan waktu untuk memperbaiki kondisi finansial.
namun, alih-alih membaik, bank justru gagal diselamatkan dan akhirnya diajukan untuk likuidasi oleh lembaga penjamin simpanan (lps).
dengan izin resmi yang dicabut, lps kini mengambil alih untuk menjamin dana nasabah dan menjalankan proses likuidasi, sesuai dengan undang-undang nomor 24 tahun 2004 dan uu p2sk.
khoirul pun meyakinkan masyarakat agar tetap tenang.
“dana nasabah dijamin lps, termasuk di bpr syariah, sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
sebagai catatan, sepanjang tahun 2024, ojk telah mencabut 20 izin usaha bank, terdiri dari 16 bpr, 3 bprs, dan 1 perumda bpr.
mayoritas kasus disebabkan oleh krisis modal, pelanggaran aturan, hingga praktik curang (fraud) yang merugikan nasabah.
penutupan bprs gebu prima ini jadi peringatan serius jika industri perbankan, termasuk syariah, tetap harus dikelola secara sehat dan transparan.