bacakoran.co

Selain Puasa, Ustaz Adi Hidayat Bocorkan 2 Ibadah untuk Meningkatkan Syukur Kepada Allah di Bulan Syawal

Ustaz Adi Hidayat Bocorkan 2 Ibadah untuk Meningkatkan Syukur Kepada Allah di Bulan Syawal--Kolase (sumber: freepik)

BACAKORAN.CO - Bulan Syawal identik dengan momen melanjutkan ibadah puasa setelah Ramadhan, yakni puasa enam hari yang disebut puasa Syawal. 

Namun, ternyata ada lebih banyak amalan yang bisa dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah SWT. 

Hal ini diungkap langsung oleh Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya.

Menurut beliau, puasa Syawal memang menjadi bentuk konsistensi ibadah pasca-Ramadhan

BACA JUGA:Kacau, Dokter PPDS UI Rekam Mahasiswi Saat Mandi di Kost, Pihak Kampus: Harus Segera Ditindak

BACA JUGA:5 Rekomendasi Drama China Tentang Balas Dendam yang Bikin Emosi, Awas Darah Tinggi!

Namun, esensi utama dari bulan Syawal tidak hanya berhenti di situ. Justru, bulan ini menjadi momentum penting untuk melanjutkan semangat ketaatan yang telah dibentuk selama Ramadan. 

Beribadah kepada Allah seharusnya dilakukan bukan hanya lewat puasa, tapi juga lewat ibadah lainnya.

1. Shalat

Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa bentuk syukur yang paling nyata adalah dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas shalat. 

Hal ini dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW, sebagaimana disebut dalam QS. Al-Kautsar ayat 2: 

BACA JUGA:Terjebak Daftar Hitam BI Checking? Ini Langkah Jitu Membersihkan Nama Agar Pengajuan Kredit Disetujui!

BACA JUGA:Zona Degradasi Liga 1 2024/2025 Memanas, 6 Tim Waspada, Siapa Turun Kasta?

"Maka laksanakanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah." Bahkan, dalam hadits disebutkan bahwa Rasulullah sampai mengalami pembengkakan pada kakinya karena lamanya beliau berdiri dalam shalat malam.

Selain Puasa, Ustaz Adi Hidayat Bocorkan 2 Ibadah untuk Meningkatkan Syukur Kepada Allah di Bulan Syawal

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - bulan identik dengan momen melanjutkan ibadah puasa setelah ramadhan, yakni puasa enam hari yang disebut puasa syawal. 

namun, ternyata ada lebih banyak amalan yang bisa dilakukan sebagai wujud rasa syukur kepada allah swt. 

hal ini diungkap langsung oleh dalam ceramahnya.

menurut beliau, puasa syawal memang menjadi bentuk konsistensi ibadah pasca-. 

namun, esensi utama dari bulan syawal tidak hanya berhenti di situ. justru, bulan ini menjadi momentum penting untuk melanjutkan semangat ketaatan yang telah dibentuk selama ramadan. 

beribadah kepada allah seharusnya dilakukan bukan hanya lewat puasa, tapi juga lewat ibadah lainnya.

1. shalat

ustaz adi hidayat menekankan bahwa bentuk syukur yang paling nyata adalah dengan memperbaiki kualitas dan kuantitas shalat. 

hal ini dicontohkan langsung oleh rasulullah saw, sebagaimana disebut dalam qs. al-kautsar ayat 2: 

"maka laksanakanlah salat karena tuhanmu, dan berkurbanlah." bahkan, dalam hadits disebutkan bahwa rasulullah sampai mengalami pembengkakan pada kakinya karena lamanya beliau berdiri dalam shalat malam.

ayat tersebut menjadi bukti nyata bahwa shalat bukan sekadar kewajiban, melainkan sarana bersyukur yang sangat kuat. 

maka, setelah ramadhan, menjaga shalat lima waktu tepat waktu, menambah shalat sunnah, dan memperbaiki kekhusyukan adalah bentuk syukur yang sangat bernilai.

2. kurban

selain shalat, ustaz adi hidayat juga menyinggung soal pentingnya berkurban. 

meskipun kurban identik dengan idul adha, esensinya bisa diterapkan sepanjang waktu. 

berkurban tak selalu berarti menyembelih hewan ternak, melainkan berbagi kepada sesama—baik melalui sedekah, infaq, atau menyantuni anak yatim dengan pemberian terbaik.

inilah yang dinamakan pengorbanan yang menjadi bagian dari rasa syukur sejati, bukan hanya kepada allah, tetapi juga kepada manusia.

mengutip qs. al-baqarah ayat 185, ustaz adi hidayat menegaskan bahwa tujuan akhir dari ramadhan adalah agar kita menjadi pribadi yang bersyukur. 

maka, bulan syawal menjadi fase penting untuk menguji sejauh mana nilai-nilai kebaikan yang ditanamkan saat ramadhan dapat bertahan.

dalam hadits riwayat muslim, rasulullah saw bersabda: “barang siapa yang berpuasa ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari di bulan syawal, maka ia seperti berpuasa setahun penuh.” (hr. muslim no. 1162).

namun, lanjut ustaz adi hidayat, jika kita ingin benar-benar meraih manfaat dari syawal, maka perlu memperluas pandangan. bukan hanya menambah ibadah secara ritual, tapi juga memperkuat spiritual: seperti menahan diri dari maksiat, menumbuhkan kepedulian sosial, dan menjaga kualitas hubungan dengan allah.

bulan syawal bukanlah penutup dari semangat ramadhan, melainkan gerbang untuk menapaki bulan-bulan berikutnya dengan semangat ibadah yang lebih kuat. 

seperti disampaikan oleh ustaz adi hidayat, rasa syukur kepada allah tak cukup diucapkan, tapi harus diwujudkan—dengan shalat, berbagi, dan terus menjaga kedekatan diri kepada-nya.

jadi, selain puasa syawal, mari jadikan bulan ini sebagai titik awal untuk meningkatkan ketaatan dan syukur dalam kehidupan sehari-hari.

Tag
Share