bacakoran.co – buat yang dapat , ini saatnya ambil peluang cuan gede dengan investasi di logam mulia .
pasalnya, dalam kondisi ekonomi yang tidak menentu, emas tetap menjadi safe haven atau aset lindung nilai yang aman.
walaupun suku bunga berpengaruh terhadap daya tarik emas, dalam jangka panjang, harga emas cenderung mengalami kenaikan.
jadi, buat yang punya thr, ini kesempatan emas.
jangan sampai menyesal karena harga naik lebih tinggi di kemudian hari.
segera borong sebelum makin mahal.
adapun harga emas batangan logam mulia produksi pt aneka tambang (antam) tbk kembali naik hari ini, seiring dengan pergerakan harga emas dunia yang mulai menunjukkan tren positif.
pada perdagangan rabu (26/3/2025), harga emas antam dibanderol rp 1.769.000 per gram, naik rp 10.000 dibandingkan sehari sebelumnya.
sementara itu, harga buyback atau pembelian kembali oleh antam juga mengalami kenaikan sebesar rp 10.000, menjadi rp 1.620.000 per gram.
dampak kenaikan harga emas dunia
harga emas dunia yang terus berfluktuasi menjadi faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas antam.
pada perdagangan kemarin, harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,38 persen ke us$ 3.021 per troy ounce.
ini merupakan kenaikan pertama setelah melemah selama empat hari berturut-turut.
namun, secara mingguan, harga emas global masih mencatat penurunan 0,97 persen, akibat tekanan pasar yang terjadi sebelumnya.
the fed dan inflasi as jadi penghambat
salah satu faktor yang sempat menahan laju harga emas adalah pernyataan terbaru dari petinggi bank sentral amerika serikat (the fed).
gubernur the fed atlanta, raphael bostic, memprediksi penurunan suku bunga acuan tahun ini hanya akan terjadi sekali, dengan besaran sekitar 25 basis poin (bps).
hal ini disebabkan oleh inflasi as yang masih tinggi, terutama akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan presiden donald trump.
kenaikan bea masuk membuat harga barang dan jasa sulit turun secara signifikan, sehingga inflasi tetap bertahan di level yang cukup tinggi.
"saya memperkirakan hanya akan ada satu kali pemotongan suku bunga tahun ini, karena inflasi masih sulit dikendalikan dan kemungkinan baru mencapai target 2 persen pada awal 2027," ujar bostic seperti dilansir dari bloombergtechnoz.com.
tahun lalu, the fed sempat memangkas suku bunga hingga 100 bps, tetapi dengan kondisi saat ini, kebijakan serupa tampaknya sulit terulang.