Istana Bantah Keras! RUU TNI yang Bangkitkan Dwifungsi Tak Terbukti

Istana bantah RUU TNI bangkitkan dwifungsi-Gambar Ist-
Istana menegaskan bahwa RUU TNI dirancang untuk menyesuaikan TNI dengan tantangan zaman, bukan mengembalikan dwifungsi.
Prasetyo menjelaskan, tugas baru TNI, seperti menangani ancaman siber dan menyelamatkan WNI di luar negeri, adalah respons terhadap perkembangan teknologi dan geopolitik global.
BACA JUGA:Pasca Geruduk Rapat RUU TNI di Hotel Mewah, KontraS Akui Kantor Sempat Didatangi Orang Tak Dikenal
BACA JUGA:Rapat RUU TNI di Hotel Mewah Digeruduk! DPR Kompak Bungkam Saat Ditanya Hasilnya?
“Ini bukan dwifungsi, tetapi modernisasi TNI agar lebih responsif,” katanya, menyinggung kritik yang dianggap berlebihan.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak juga mendukung pernyataan ini, seperti dilaporkan cnnindonesia.com pada 17 Maret 2025.
Ia mengkritik pihak-pihak yang menggiring opini bahwa RUU TNI akan membawa kembali dwifungsi, menyebutnya sebagai “narasi yang tidak berdasar.”
Respon warganet cukup beragam, ada yang mendukung klarifikasi Istana, namun ada juga yang skeptis.
BACA JUGA:Rapat Tertutup RUU TNI di Hotel Mewah Disorot, Anggota Komisi I DPR: Sudah Dari Dulu, Coba Cek
BACA JUGA:Viral! Hana Rawhiti Protes RUU Tampilkan Haka Ka Mate, Tarian Perang Suku Maori di Sidang Parlemen
Pemerintah dan DPR dijadwalkan melanjutkan pembahasan RUU TNI pada minggu ini, dengan harapan meredakan kontroversi.
Namun, tekanan dari masyarakat sipil dan warganet terus berlanjut, meminta transparansi penuh atas isi pasal-pasal yang dianggap bermasalah.