bacakoran.co

Trump dan Zelensky Cekcok di Gedung Putih, Apa Penyebabnya?

Panas Perdebatan Trump-Zelensky di Gedung Putih--Reuters

BACAKORAN.CO - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu di Gedung Putih Pada hari Jumat, 28 Februari 2025.

Pertemuan ini yang awalnya direncanakan untuk meningkatkan kerja sama di sektor mineral berakhir dengan ketegangan

Hal ini mencerminkan masalah mendalam yang semakin berkembang di antara kedua negara.

Seiring pertemuan berlangsung, fokus beralih dari pembicaraan tentang mineral ke diskusi yang lebih panas mengenai konflik antara Ukraina dan Rusia. 

BACA JUGA:Bantuan AS untuk Ukraina Tak Lagi Gratis, Trump Tuntut Bayaran Berupa Ini!

BACA JUGA:Trump Beri Ultimatum! Rusia dan Ukraina Ditengat Gencatan Senjata Sebelum Paskah 20 April

Ketegangan memuncak ketika Trump secara langsung mengkritik Zelensky karena dianggap kurang menghargai bantuan yang telah diberikan oleh Amerika Serikat.

"Anda tidak menunjukkan rasa terima kasih, dan itu bukan sikap yang baik,"Ujar Trump dikutip Reuters pada Sabtu, 1 Maret 2025. 

Dia juga menekankan bahwa Ukraina harus segera mencari jalan damai dengan Rusia memperingatkan.

"Anda sedang bermain-main dengan Perang Dunia Ketiga," tambahnya.

BACA JUGA:Lebih Gila dari Trump, Vietnam Bakal Pangkas 100 Ribu PNS, Samakan dengan Tumor Ganas!

BACA JUGA:Trump dan Putin Bertemu Bahas Perdamaian Ukraina, Eropa Kebakaran Jenggot? Gelar KTT Darurat!

Menanggapi hal ini, Zelensky menegaskan bahwa Ukraina telah berupaya keras untuk melakukan diplomasi, tetapi hasilnya nihil karena Rusia terus melanggar kesepakatan yang ada. 

"Kami telah menandatangani gencatan senjata, tetapi Putin mengingkarinya. Ia terus membunuh rakyat kami dan menolak pertukaran tahanan. Jadi, diplomasi seperti apa yang Anda maksud?" balas Zelensky dengan tegas.

Trump dan Zelensky Cekcok di Gedung Putih, Apa Penyebabnya?

Deby Tri

Deby Tri


bacakoran.co - presiden amerika serikat dan presiden ukraina volodymyr zelensky bertemu di gedung putih pada hari jumat, 28 februari 2025.

pertemuan ini yang awalnya direncanakan untuk meningkatkan kerja sama di sektor mineral berakhir dengan . 

hal ini mencerminkan masalah mendalam yang semakin berkembang di antara kedua .

seiring pertemuan berlangsung, fokus beralih dari pembicaraan tentang mineral ke diskusi yang lebih panas mengenai konflik antara ukraina dan rusia. 

ketegangan memuncak ketika trump secara langsung mengkritik zelensky karena dianggap kurang menghargai bantuan yang telah diberikan oleh amerika serikat.

"anda tidak menunjukkan rasa terima kasih, dan itu bukan sikap yang baik,"ujar trump dikutip reuters pada sabtu, 1 maret 2025. 

dia juga menekankan bahwa ukraina harus segera mencari jalan damai dengan rusia memperingatkan.

"anda sedang bermain-main dengan perang dunia ketiga," tambahnya.

menanggapi hal ini, zelensky menegaskan bahwa ukraina telah berupaya keras untuk melakukan diplomasi, tetapi hasilnya nihil karena rusia terus melanggar kesepakatan yang ada. 

"kami telah menandatangani gencatan senjata, tetapi putin mengingkarinya. ia terus membunuh rakyat kami dan menolak pertukaran tahanan. jadi, diplomasi seperti apa yang anda maksud?" balas zelensky dengan tegas.

wakil presiden amerika serikat, jd vance, juga memberikan komentarnya. 

dia menuduh zelensky kurang menghormati amerika serikat karena mengungkapkan kritiknya secara terbuka. 

"saya merasa tidak pantas bagi anda untuk datang ke gedung putih dan memperdebatkan hal ini di depan media," ucap vance.

dalam diskusi tersebut, trump menegaskan bahwa amerika serikat tidak dapat terus memberikan bantuan tanpa adanya komitmen dari ukraina untuk mencari resolusi damai.

 "kami telah memberikan banyak bantuan, baik dalam bentuk uang maupun peralatan militer. namun, kami juga butuh kepastian bahwa ini akan berakhir dengan damai," jelas trump.

zelensky di sisi lain, menjelaskan bahwa perdamaian tidak dapat dicapai hanya melalui negosiasi sepihak. 

"kami telah berkali-kali mencoba berdiplomasi, tetapi setiap kali kami mundur selangkah, rusia maju dua langkah. kami tidak bisa terus-menerus tunduk pada ancaman mereka," tutup zelensky.

Tag
Share