bacakoran.co

Hamas Akhirnya Mau Lepas Seluruh Sandera, Tapi Ada 'Harga' yang Harus Dibayar Israel!

Hamas siap membebaskan seluruh sandera Israel yang masih ditahan, tapi dengan syarat Israel tukar dengan tahanan Palestina dalam tahap kedua gencatan senjata di Jalur Gaza.--istimewa

BACAKORAN.CO – Hamas mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan seluruh sandera Israel yang masih mereka tahan.

Hamas pun mengajukan persyaratan Israel harus menukar mereka dengan tahanan Palestina dalam tahap kedua gencatan senjata di Gaza.

Hamas berharap langkah ini dapat menuju gencatan senjata permanen serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut.

Namun, tuntutan Hamas tetap tidak berubah.

BACA JUGA:Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, Israel Lepas 369 Tahanan Palestina! Begini Kronologinya

BACA JUGA:Palestina Bersatu! Hamas-Fatah Kompak Tolak Trump Relokasi Warga Gaza

Mereka menegaskan tidak akan menerima skenario yang memaksa mereka keluar dari Gaza atau melucuti senjata mereka.

"Israel ingin mengusir Hamas dari Gaza? Itu hanyalah perang psikologis yang tidak masuk akal," ujar Hazem Qasim, juru bicara Hamas.

Bersedia Serahkan Kekuasaan Jika Warga Gaza Diuntungkan

Pada Senin (17/2/2025) waktu setempat, Qasim menyatakan jika Hamas bersedia menyerahkan kekuasaan di Gaza asalkan kesepakatan yang dicapai benar-benar menguntungkan warga Palestina.

BACA JUGA:Kebakaran Besar di Tel Aviv Hingga 12 Ribu Tentara Israel Sekarat, Benarkah Hamas Makin Ganas?

BACA JUGA:Setelah Sinwar, Kini Komandan Al Qassam Deif Dipastikan Tewas! Strategi Israel Hancurkan Hamas Kian Nyata?

Hamas pun menyebut keputusan ini akan berdasarkan konsensus nasional, bukan tekanan dari pihak luar.

Sebagai langkah awal, Hamas telah mempercepat pembebasan enam sandera Israel yang sebelumnya dijadwalkan dalam dua minggu ke depan.

Hamas Akhirnya Mau Lepas Seluruh Sandera, Tapi Ada 'Harga' yang Harus Dibayar Israel!

Ramadhan Evrin

Ramadhan Evrin


bacakoran.co – mengumumkan kesiapannya untuk membebaskan seluruh sandera yang masih mereka tahan.

hamas pun mengajukan persyaratan israel harus menukar mereka dengan tahanan palestina dalam tahap kedua gencatan senjata di gaza.

hamas berharap langkah ini dapat menuju gencatan senjata permanen serta penarikan penuh pasukan israel dari wilayah tersebut.

namun, tuntutan hamas tetap tidak berubah.

mereka menegaskan tidak akan menerima skenario yang memaksa mereka keluar dari gaza atau melucuti senjata mereka.

"israel ingin mengusir hamas dari gaza? itu hanyalah perang psikologis yang tidak masuk akal," ujar hazem qasim, juru bicara hamas.

bersedia serahkan kekuasaan jika warga gaza diuntungkan

pada senin (17/2/2025) waktu setempat, qasim menyatakan jika hamas bersedia menyerahkan kekuasaan di gaza asalkan kesepakatan yang dicapai benar-benar menguntungkan warga palestina.

hamas pun menyebut keputusan ini akan berdasarkan konsensus nasional, bukan tekanan dari pihak luar.

sebagai langkah awal, hamas telah mempercepat pembebasan enam sandera israel yang sebelumnya dijadwalkan dalam dua minggu ke depan.

qasim mengatakan keputusan ini merupakan respons terhadap upaya mediasi yang dilakukan pihak ketiga.

perundingan gencatan senjata berlanjut

kesepakatan gencatan senjata antara israel dan hamas sebelumnya dicapai pada januari setelah berbulan-bulan perundingan yang ditengahi oleh qatar dan mesir, serta diawasi oleh amerika serikat (as).

namun, perjanjian ini akan berakhir pada awal maret, sehingga negosiasi untuk memperpanjangnya kembali menjadi agenda utama.

menteri luar negeri israel, gideon sa'ar mengonfirmasi, dalam beberapa hari ke depan, israel akan memulai diskusi untuk memperpanjang gencatan senjata selama enam minggu lagi.

serta mengamankan pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan hamas.

Tag
Share