bacakoran.co – dua perusahaan raksasa di asia tenggara, grab holdings dan group, kembali dikabarkan akan melakukan merger dalam waktu dekat.
kedua perusahaan ini disebutkan tengah mempercepat pembicaraan untuk mengakhiri kerugian bertahun-tahun di industri yang kompetitif ini.
berdasarkan sumber anonim, grab disebut akan mengakuisisi goto dengan valuasi lebih dari $7 miliar atau sekitar rp114,4 triliun.
salah satu skenario yang dibahas adalah pembelian seluruh saham goto di indonesia dengan harga lebih dari rp100 per lembar, atau 20% di atas harga saham saat ini.
diskusi ini semakin intens dalam beberapa minggu terakhir, dengan target realisasi pada tahun 2025.
jika merger terjadi, ini bisa menjadi langkah besar untuk mengurangi biaya operasional dan persaingan di kawasan dengan lebih dari 650 juta pengguna potensial.
tantangan merger: antitrust dan perbedaan kepentingan
meski wacana merger ini semakin santer, ada beberapa hambatan utama yang bisa menghalangi kesepakatan, seperti:
pertama, regulasi antitrust.
otoritas di indonesia dan singapura mungkin menilai merger ini sebagai ancaman bagi persaingan sehat di pasar.
kedua, perbedaan kepentingan investor.
grab didukung oleh uber technologies, sementara goto memiliki dukungan dari softbank group.
ketiga, sejarah negosiasi yang tidak kunjung rampung.
pembicaraan antara kedua perusahaan ini telah berlangsung bertahun-tahun tanpa hasil yang jelas.
seorang juru bicara goto menolak memberikan komentar terkait kabar merger ini, sementara perwakilan grab belum memberikan tanggapan resmi.
goto membantah isu merger
menanggapi rumor yang beredar, pt goto gojek tokopedia tbk akhirnya buka suara dan membantah adanya pembicaraan merger dengan grab.
dalam keterbukaan informasi di bursa efek indonesia (bei), corporate secretary r. a. koesoemohadiani menegaskan jika tidak ada kesepakatan maupun negosiasi dengan pihak mana pun terkait merger.
"kami ingin menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan atau kesepakatan dengan grab terkait transaksi merger," jelasnya dalam pernyataan resmi.
lebih lanjut, goto menyatakan rumor semacam ini sudah berulang kali muncul dalam beberapa tahun terakhir.
perusahaan juga berkomitmen untuk mematuhi semua regulasi keuangan dan akan memberikan informasi resmi jika ada perubahan signifikan dalam strategi bisnis mereka.
dampak merger bagi pasar transportasi online
jika merger ini benar terjadi, maka industri ride-hailing di asia tenggara bisa mengalami perubahan besar.
gabungan grab dan goto akan menciptakan raksasa teknologi baru dengan valuasi pasar mendekati $25 miliar (sekitar rp400 triliun), menyaingi beberapa perusahaan terbesar di kawasan ini.
namun, tantangan tetap ada, terutama terkait regulasi, persaingan, dan strategi bisnis ke depan.