bacakoran.co

Bencana Longsor di Pekalongan, 16 Korban Meninggal, Evakuasi Terkendala Akses dan Cuaca

Bencana longsor di Pekalongan memakan korban--Ist

BACAKORAN.CO - Tragedi tanah longsor melanda Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (20/1/2025) malam.

Bencana ini mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, 7 lainnya masih dinyatakan hilang, dan 10 orang mengalami luka-luka.

Proses evakuasi dan pencarian korban menghadapi berbagai kendala, mulai dari akses jalan yang tertutup longsoran hingga cuaca buruk yang terus mengguyur wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Jawa Tengah, Bergas Catur Sasi, mengonfirmasi bahwa korban meninggal telah bertambah menjadi 16 orang setelah ditemukan satu korban baru pada Selasa (21/1/2025).

BACA JUGA:Tanah Longsor di Tambang Giok Myanmar, 32 Korban Jiwa & Puluhan Rumah Tertimbun Lumpur

BACA JUGA:BMKG Himbau 3 Wilayah ini Waspada Akan Kemungkinan Banjir dan Tanah Longsor

Proses evakuasi terus dilakukan, namun tantangan di lapangan sangat besar.

Selain cuaca hujan, akses ke lokasi sulit ditembus akibat longsoran dan lumpur tebal, ujar Bergas.  

Jalur menuju lokasi bencana hanya dapat dilalui dengan sepeda motor atau berjalan kaki.

Relawan terpaksa menandu jenazah sejauh lima kilometer menuju titik evakuasi, tempat ambulans menunggu.

BACA JUGA:Jalur Medan-Karo Kini Beroperasi Lagi, Pasca Bencana Longsor yang Tewaskan 10 Orang

BACA JUGA:Tragis! Longsor di Sibolangit, Sumatera Utara, 9 Korban Tewas, Proses Evakuasi Masih Berlangsung

Hujan lebat yang terus mengguyur selama beberapa hari terakhir memperburuk situasi.

Akses jalan tidak hanya tertutup longsoran, tetapi juga licin karena lumpur, tambahnya.

Bencana Longsor di Pekalongan, 16 Korban Meninggal, Evakuasi Terkendala Akses dan Cuaca

Ainun

Ainun


bacakoran.co - tragedi melanda desa kasimpar, kecamatan petungkriyono, kabupaten pekalongan, jawa tengah, senin (20/1/2025) malam.

bencana ini mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, 7 lainnya masih dinyatakan hilang, dan 10 orang mengalami luka-luka.

proses evakuasi dan pencarian korban menghadapi berbagai kendala, mulai dari akses jalan yang tertutup hingga cuaca buruk yang terus mengguyur wilayah tersebut.

kepala pelaksana bpbd jawa tengah, bergas catur sasi, mengonfirmasi bahwa korban meninggal telah bertambah menjadi 16 orang setelah ditemukan satu korban baru pada selasa (21/1/2025).

proses evakuasi terus dilakukan, namun tantangan di lapangan sangat besar.

selain cuaca hujan, akses ke lokasi sulit ditembus akibat longsoran dan lumpur tebal, ujar bergas.  

jalur menuju lokasi bencana hanya dapat dilalui dengan sepeda motor atau berjalan kaki.

relawan terpaksa menandu jenazah sejauh lima kilometer menuju titik , tempat ambulans menunggu.

hujan lebat yang terus mengguyur selama beberapa hari terakhir memperburuk situasi.

akses jalan tidak hanya tertutup longsoran, tetapi juga licin karena lumpur, tambahnya.

sementara itu, alat berat belum bisa mencapai lokasi karena medan yang sulit.

petugas berupaya membersihkan jalan dari material longsor untuk mempercepat pengiriman alat berat dan bantuan.  

sebanyak 10 korban luka-luka telah dievakuasi ke puskesmas petungkriyono untuk mendapatkan perawatan.

beberapa korban mengalami luka berat dan ringan.

jika membutuhkan penanganan lebih lanjut, korban akan dirujuk ke fasilitas yang lebih memadai, jelas bergas.  

relawan dan petugas sar berfokus mencari tujuh orang yang dilaporkan masih hilang.

pencarian dilakukan secara manual dengan mengandalkan informasi dari warga terkait lokasi korban yang kemungkinan tertimbun longsor.

kita kejar waktu karena kondisi cuaca tidak menentu. seluruh upaya dilakukan dengan memperhatikan keselamatan petugas, ujarnya. 

upaya pencarian melibatkan relawan, basarnas, dan bpbd.

mereka bekerja bergantian untuk memastikan proses berjalan optimal.

pemerintah kabupaten pekalongan juga telah mendirikan posko darurat untuk mendukung evakuasi dan penanganan korban.

kami terus berkoordinasi agar alat berat segera dikirim ke lokasi.

saat ini, fokus utama adalah mencari korban hilang dan membuka akses jalan, tutup bergas.

bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi longsor di wilayah perbukitan, terutama di musim penghujan.

Tag
Share