BACAKORAN.CO — Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025), berubah menjadi ajang kericuhan internal.
Agenda pembukaan yang seharusnya menjadi momen konsolidasi partai justru diwarnai adu teriakan, ketegangan antar kader, hingga aksi baku hantam yang sempat berlangsung beberapa menit.
Acara yang dibuka secara resmi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono, pada Sabtu sore, awalnya berjalan sesuai rencana.
Namun, situasi mulai memanas sesaat setelah sesi pembukaan selesai.
Para kader yang meninggalkan ruangan justru terlibat dalam adu suara, menyuarakan dua kubu besar: satu mendukung perubahan kepemimpinan, satu lagi ingin Mardiono melanjutkan jabatannya.
Kericuhan memuncak ketika Mardiono tengah memberikan keterangan kepada awak media di luar ruangan muktamar.
BACA JUGA:Wahyudin Moridu Bikin Geram, Kader PDIP Gorontalo Minta Maaf dan Ajak Partai Berbenah!
BACA JUGA:Golkar Tegaskan Setya Novanto Masih Kader, Siap Buka Pintu Jika Kembali Aktif
Di tengah sesi wawancara, sejumlah kader yang berdiri di belakang barisan media tiba-tiba meneriakkan tuntutan perubahan.
“Perubahan, perubahan, perubahan,” teriak salah satu kader PPP.
Teriakan tersebut langsung disambut oleh pendukung Mardiono dengan yel-yel tandingan yang menginginkan sang Plt Ketua Umum tetap memimpin partai berlambang kakbah tersebut.
Adu suara berubah menjadi adu fisik, ketika kader PPP yang mayoritas mengenakan baju hijau terlibat aksi saling pukul di luar ruangan muktamar.
Bahkan, benda-benda terlihat dilempar dan melayang ke tengah kerumunan kader yang terlibat baku hantam.
Peristiwa ini berlangsung sekitar lima menit sebelum akhirnya diredam oleh kehadiran politisi PPP, Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin, yang turun langsung untuk menenangkan para kader yang tersulut emosi.
Pemicu Kericuhan
BACA JUGA:Imbauan Hasto buat Kader PDIP Usai Dituntut 7 Tahun Penjara Kasus Harun Masiku