
BACA JUGA:Puncak Bogor Dilanda Banjir dan Longsor! 2 Jembatan Ambruk, Warga Hilang Terseret Arus
BACA JUGA:Bencana Beruntun di Los Angeles: Banjir Bandang & Longsor Terjang Kota Setelah Kebakaran Hebat
Evakuasi dilakukan dengan bantuan alat berat, mengingat kondisi geografis yang curam dan tanah yang masih labil.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Rudi Setiawan, menyatakan bahwa pencarian korban dilakukan dengan membagi tim ke beberapa titik rawan di Gunung Kuda.
“Kami maksimalkan semua personel yang ada untuk menemukan korban yang masih tertimbun,” ujarnya.
Dugaan Kelalaian dan Investigasi
BACA JUGA:Update Longsor di Pekalongan Tewaskan 16 Orang dan 3 Korban Hilang Serta 10 Lainnya Luka-Luka
Polda Jawa Barat telah memulai penyelidikan terhadap tiga perusahaan tambang yang beroperasi di Gunung Kuda.
Dugaan sementara menunjukkan bahwa metode penambangan yang digunakan tidak sesuai prosedur dan mengabaikan standar keselamatan.
Seharusnya, teknik terassering diterapkan untuk mencegah longsor, namun hal ini tidak dilakukan oleh pengelola tambang
Kapolda Jabar menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan penegakan hukum terhadap pengelola tambang yang diduga bertanggung jawab atas tragedi ini.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor Pekalongan Sebabkan 15 Orang Tewas dan 5 Hilang, Ini Identitasnya
“Kami ingin mengetahui apakah ada unsur kelalaian dalam peristiwa ini,” katanya.
Tanggapan Pemerintah dan Status Tanggap Darurat
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari untuk mempercepat proses penanganan bencana.
Selain itu, izin usaha pertambangan di kawasan tersebut telah dicabut sebagai bentuk sanksi administratif terhadap pengelola tambang.
