
Meski mengapresiasi tindakan Jaro Midun, Dedi juga memberikan catatan penting.
Ia mengingatkan pentingnya koordinasi antara kepala desa dengan pemerintah daerah dan dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan maupun bupati, agar kasus serupa tidak terulang kembali.
BACA JUGA:Viral Guru Jambi Minta Maaf Usai Lewati Jembatan Rusak, Ini Fakta Sebenarnya dari Plt Kades Limbur
BACA JUGA:Viral 3 Rumah dan 15 Kendaraan Kades di Lampung Tengah Dibakar Warga Gegara Korupsi Bansos
"Saya tidak tahu di Sukabumi apa yang menjadi problem. Hal yang kecil seperti ini harus muncul ke permukaan seolah-olah jadi peristiwa besar, hanya Rp 1,7 juta jadi sesuatu yang begitu berat untuk tertangani," tuturnya
"Saatnya kita menjadi pemimpin yang melayani, menjadi pemimpin yang menjemput, bukan menjadi pemimpin yang dilayani dan menunggu datangnya informasi," lanjut Dedi.
Jaro Midun Gadaikan STNK Demi Warga
Kejadian itu bermula pada Jumat malam, 23 Mei 2025, ketika seorang warga datang ke rumah Jaro Midun sambil membawa orang tuanya yang tengah sakit keras.
BACA JUGA:Selewengkan Dana Desa Tahun 2019, Mantan Kades Perjaya OKU Timur Tersangka
Tanpa pikir panjang, ia memberikan oksigen dan langsung membawa pasien ke RSUD Pelabuhanratu.
"Ada warga membawa orang tuanya yang sakit sekitar pukul 20.00. Sempat engap juga, terus kita antisipasi dengan memberikan oksigen dari rumah saya," ungkap Jaro Midun.
Namun masalah muncul karena pasien tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan juga tidak mampu membayar biaya perawatan. Total tagihan mencapai Rp 1.870.000, sementara Jaro hanya membawa Rp 500.000.
"Saya adanya DP Rp 500.000, terus STNK saya dijaminkan agar pasien bisa pulang. Insya Allah rencananya hari ini saya urusin sisanya," jelas Jaro.
Ia berharap agar Pemkab Sukabumi bisa lebih memperhatikan warga miskin dengan memperluas kepemilikan KIS agar mereka tidak lagi kesulitan mengakses layanan kesehatan.