
BACAKORAN.CO - Nama Simon Tahamata mendadak trending. Ini tak lepas dari keputusan PSSI menjadikannya sebagai kepala pemandu bakat Tim Nasional.
Nama Simon Tahamata mungkin tidak sefamiliar Marco van Basten ataupun Ruud Gulit. Namun, kontribusinya di lapangan, sayap kiri Timnas Belanda itu kerap mengundang kagum bagi penggila sepak bola era tahun 80-an.
Bahkan karir di sepak bola membawanya memperkuat Timnas Belanda. Simon Tahamata tercatat pernah membela Timnas Belanda pada tahun 1979 hingga 1986.
Dia melakukan debutnya untuk Timnas Belanda pada 22 Mei 1979 di Bern, Swiss dalam pertandingan ulang tahun FIFA ke-75 melawan Argentina.
BACA JUGA:Tiket Indonesia vs China Ludes, Ketum PSSI: Sampai Jumpa di SUGBK!
Total, Tahamata telah memperkuat Timnas Belanda sebanyak 22 penampilan. Sepanjang itu, bapak dua anak ini mencetak dua gol.
Namun Simon orang Indonesia. Orang tua Simon merupakan orang Maluku.
Dia lahir di Vugh, Belanda, pada 26 Mei 1956. Dia pun memiliki kewarganegaraan Belanda.
Karir Simon sebagai pemain sepak bola bermula di klub TSV Theole pada 1967-1971. Dia merupakan winger kiri yang lincah.
Perjalanan di dunia sepak bola kemudian mengarahkannya gabung ke tim junior Ajax, Belanda, hingga 1975.
Pada musim 1975-1976, Simon promosi ke tim senior. Namanya masuk ke tim utama Ajax dan bermain hingga 1980.
BACA JUGA:Liga 1 Akan Jadikan Pemain Lokal Pengangguran? Ini Regulasi Kuota Asing Pemain Usulan LIB ke PSSI
Debutnya bersama Ajax saat menang 7-0 dari Utrecht pada 24 Oktober 1976. Ia tercatat memainkan total 149 pertandingan dengan mencetak 17 gol dan 33 assist.
Bersama klub Ajax, Simon bisa dikatakan sebagai puncak kariernya karena memenangkan 3 kali Liga Belanda, yakni pada 1976/1977, 1978/1979 dan 1979/1980.
Tahamata juga menyumbangkan satu kali Piala KNVB pada 1978/1979 dan berhasil mencapai semifinal turnamen Piala Eropa I pada 1979–1980.