Ironi! Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren Jelang Porpov 2025, Kadispora Tuai Hujatan

Rabu 07 May 2025 - 11:52 WIB
Reporter : Rida Satriani
Editor : Rida Satriani
Ironi! Atlet Binaraga Malang Terpaksa Makan Ayam Tiren Jelang Porpov 2025, Kadispora Tuai Hujatan

"Nah, itu belum termasuk makanan tambahan seperti karbohidratnya, serat pangannya, multivitaminnya, suplementasinya," lanjutnya.

Indra juga mengatakan bahwa atlet juga memerlukan suplemen yang dapat memakan biaya kurang lebih Rp2-3 juta per bulan.

Sementara itu, ia juga menyebutkan bahwa atlet binaraga saat ini posisinya merupakan pelajar dan mahasiswa dengan uang saku yang minim.

Lantas, dengan adanya video tersebut pula, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) M. Hidayat menuai hujatan dari netizen.

BACA JUGA:Federico Dimarco Beberkan Kunci Sukses Inter Milan Lolos Final Liga Champions, Simak Sampai Selesai

BACA JUGA:Lowongan Kerja PPNPN Kanwil BPN Kepulauan Bangka Belitung 2025 Butuh Karyawan di 3 Posisi untuk Lulusan SMA

Banyak netizen yang menganggap bahwa Kadispora yang menjadi penyebab para atlet terpaksa makan ayam tiren karena keterlambatan dana dari Dispora.

"Negara katanya kaya, tapi atlet yang mengharumkan nama bangsa malah harus makan ayam tiren demi bertahan dan latihan? Ini bukan cuma ironi, tapi tamparan. Bicara bonus saat menang itu gampang, tapi dukungan nyata di masa persiapan justru minim."

"Emang bangke kok pengurus persatuan tiap olahraga ini. Masuk dalem pengurusan cuma karena anggaran. Kasian atlitnya dipaksa berusaha sendiri."

"Atlit disuruh makan makanan  haram, makan  bangkai. Ngga  sekalian makan babi aja  biar lengkap dosanya. Badan  kekar,  ibadahnya ngga diterima Allah......Nauzubillahi."

BACA JUGA:Perang Meletus?! India Gempur 5 Titik di Pakistan, Masjid Hancur dan Korban Berguguran!

BACA JUGA:Gokil, Review Lengkap iPhone 16 dan 16 Pro Fitur, Keunggulannya Bikin Gen Z Ngiler, Ini Spesifikasi Lengkap!

"Selama tindakan korupsi masih "aman" dilakukan sektor manapun bakal tetep kekurangan anggaran."

"Olga di Indonesia yang mendapat perhatian anggaran lebih itu hanya Sepak Bola, Bulu tangkis, Bola Voli Olga yang lain ala kadarnya kikmana mau maju bro en bray."

Sementara itu, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang Nurman Ramdasyah juga mengatakan bahwa peristiwa ini terjaid karena adanya hambatan komunikasi dair pengurus cabang.

"Kalau saya lebih pada komunikasi yang sedikit terhambat antara pengurus cabang, bahasanya seperti itu," kata Nurman.

Kategori :