Sayangnya, meski pengamanan sudah ketat, panitia tetap menemukan peserta nakal.
Baru dua hari pelaksanaan, sudah ada 14 kasus dugaan kecurangan!
“Kasus kecurangan itu terjadi sejak tanggal 23 April, ada 9 kasus yang tercatat. Pada 24 April ada 5 kasus. Memang ini sedikit, tapi kami tidak menutup mata terhadap kasus ini dan terus kami lakukan pendalaman,” kata Eduart.
Para pelaku kecurangan ini langsung kena diskualifikasi dan gagal ikut SNPMB PTN.
Gak cuma itu, metode curangnya juga makin canggih.
Ada yang sembunyiin kamera di behel, kuku palsu, kancing baju, bahkan di ikat pinggang. Waduh, niat banget!
BACA JUGA:Komisi II DPR Sebut Ada Usulan Solo Jadi Daerah Istimewa Surakarta, Netizen Kontra: Jangan Neko-neko
BACA JUGA:Baru Ditahan, Kades Kohod Tersangka Pagar Laut Sudah Bebas, Kok Bisa? Ini Penjelasan Bareskrim!
Bahkan saat ini, kita bisa menemukan ada kamera yang dipasang di behel gigi, ada yang di kuku ikat pinggang, dan kancing. Itu tentu juga kita ikut meningkatkan (kewaspadaan)," tandasnya.
Karena itu, Eduart juga minta semua rektor dan pihak kampus tingkatkan pengawasan.
"Saya menyampaikan ke teman-teman rektor juga untuk makin meningkatkan pengawasan dengan meningkatkan misalnya ruang transit, kemudian benar-benar segala macam tas, peralatan, dan sebagainya (diperiksa)," paparnya.
Pemeriksaan barang bawaan, ruang transit, sampai alat elektronik harus makin ketat demi mencegah curang-curangan lagi.
“Pokoknya kami komitmen jaga proses UTBK tetap adil, jujur, dan bebas dari kecurangan,” tutup Eduart.
Sebelumnya, sebuah foto berisi soal Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tersebar di media sosial X dan mengundang berbagai reaksi dari netizen. Insiden ini menyoroti dugaan kuat terjadinya kebocoran soal sejak hari pertama pelaksanaan UTBK 2025.