
Prabowo Subianto juga menuturkan banyak jajarannya orang baru di pemerintahan dan belum cepat beradaptasi terkait posisi pemerintahan.
"Banyak yang baru. Jadi, mungkin kurang waspada, kurang hati-hati dalam mengucap. Saya kira itu yang bisa saya jelaskan. Saya belum ketemu sih sebetulnya. Setelah, saya juga kaget," ungkap Prabowo.
Sebagai Kepala Negara, Prabowo mengaku salah jika komunikasi di pemerintahannya masih kurang baik. Sebab, sejak awal memimpin negara, Prabowo memang berorientasi kepada hasil kerja.
"Tapi, bahwa komunikasi kurang baik, itu sebetulnya saya anggap itu saya yang bersalah. Karena fokus kita deliver. Kerja, rakyat nunggu keputusan," tegasnya.
BACA JUGA:Temui Titik Terang, Kasus Teror Kepala Babi Tempo Bakal Diusut Tuntas, Sosok Ini Tertangkap CCTV
Sebelumnya dunia jurnalistik Tanah Air dihebohkan dengan aksi teror sadis ke redaksi Tempo.
Sebuah paket berisi kepala babi dikirim ke kantor media ternama itu, memicu kecaman dan ketakutan di kalangan wartawan.
Namun, respons Istana Kepresidenan malah bikin geleng-geleng menyuruh kepala babi tersebut dimasak saja!
Pernyataan kontroversial itu langsung jadi bensin di api gosip nasional.
Alih-alih mengecam keras atau menjanjikan investigasi, Istana justru melempar saran santai yang bikin publik bertanya-tanya: serius atau cuma bercanda?
BACA JUGA:Kapolri Murka! Perintahkan Kabareskrim Usut Teror Kepala Babi & Tikus di Kantor Tempo
Netizen pun ramai, ada yang ngakak dan ada yang geram.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, buru-buru klarifikasi biar tak salah paham.
Menurutnya dengan cara memasak itu cuma cara buat mengecilkan peneror, biar mereka tak besar kepala, dilansir Harian Disway.