
Mulai dari Asia Tengah, Turki, Eropa, Afrika, sampai Amerika Latin.
Pokoknya, Indonesia harus lebih berani explore peluang di pasar internasional.
Walaupun Trump bikin kebijakan yang bikin ribet, ternyata Indonesia masih punya peluang emas buat mempertahankan hubungan dagang yang oke sama AS.
Anindya bilang kalau AS butuh banget pasar buat produk-produk andalannya, seperti peralatan pertahanan, pesawat terbang, dan LNG.
“Kita bisa manfaatin kebutuhan mereka itu dengan cara nego yang cerdas. Tukar produk andalan mereka dengan produk ekspor unggulan Indonesia. Win-win solution, kan?” ujar Anindya.
Bukan cuma itu, AS juga punya kebijakan baru yang namanya Inflation Reduction Act (IRA) alias Undang-Undang Penurunan Inflasi.
Kebijakan ini dibuat buat menurunkan inflasi di AS dan mendorong transisi energi bersih.
Caranya? Dengan ngasih insentif besar-besaran buat kendaraan listrik (EV), energi terbarukan kayak solar dan angin, sampai industri baterai dan semikonduktor.
BACA JUGA:Bejat! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Libatkan Lebih dari Satu Pelaku, Bukan Hanya Oknum TNI AL
Nah, buat Indonesia, ini bisa jadi kesempatan emas!
Selama produk olahan nikel dan mineral lainnya diproses sesuai standar lingkungan dan ketenagakerjaan yang disyaratkan, AS siap ngasih subsidi buat impor produk-produk tersebut.