BACAKORAN.CO - Efisiensi anggaran 2025 besar-besaran yang dilakukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN ) berimbas juga pada sektor pendidikan.
Kabarnya, pemangkasan anggaran di sektor pendidikan dilakukan untuk mengurangi pemborosan dan meningkatkan efektivitas penggunaan anggaran negara.
Namun, langkah ini menimbulkan kekhawatiran akan dampaknya terhadap kualitas pendidikan di Indonesia.
Pengamat pendidikan menyatakan bahwa pemangkasan ini berpotensi mengganggu pembangunan infrastruktur pendidikan, seperti pembangunan sekolah dan fasilitas belajar.
BACA JUGA:Panas! Prabowo Dikecam Lakukan Penghematan Demi Rakyat Cuma Omong Kosong dan Omon-omon
BACA JUGA:Bukan Sekadar Kunjungan! Erdogan & Prabowo Bahas Kerja Sama Strategis
Dilansir dari laporan Sindo pada 12 Februari 2025, sektor pendidikan termasuk dalam 5 besar yang terkena efisiensi paling besar.
Kementerian Pendidikan Tinggi, Sain dan Teknologi (Kemendiktisaintek) mengalami pemangkasan anggaran sebesar 22,5 triliun.
Sedangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengalami pemangkasan anggaran sebesar 23,95% atau senilai Rp8,03 triliun dari anggaran belanja awal.
Pemangkasan ini dapat mempengaruhi berbagai program pendidikan dan akses masyarakat terhadap fasilitas pendidikan yang memadai.
BACA JUGA:Agenda Lengkap Pertemuan Prabowo dan Erdogan Gelar di Istana Bogor! Ini Bocoran Topik Pembicaraan!
BACA JUGA:Prabowo Ungkap Keberadaan 'Raja Kecil' Menghambat Efisiensi Pemerintahan: Ada yang Melawan Saya!
Meskipun efisiensi anggaran ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya keuangan negara.
Penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dampak jangka panjangnya terhadap sektor pendidikan dan memastikan bahwa kualitas pendidikan tetap terjaga.
Selain itu, ada juga Kementerian Kesehatan dan Keuangan yang masuk dalam daftar 5 besar yang kena efisiensi paling tinggi.