bacakoran.co — kepercayaan terhadap hari akhir merupakan salah satu fondasi utama dalam rukun iman.
bagi umat islam, keyakinan ini bukan sekadar doktrin, melainkan pengingat bahwa setiap tindakan di dunia akan berbuah konsekuensi di akhirat.
hari kiamat digambarkan sebagai peristiwa besar yang tidak bisa dihindari oleh siapa pun.
ketika alam semesta hancur total, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali untuk mempertanggungjawabkan segala amal perbuatannya.
kebangkitan manusia terjadi setelah tiupan sangkakala kedua oleh malaikat israfil.
tiupan ini menandai dimulainya kehidupan abadi, di mana semua manusia sejak nabi adam hingga generasi terakhir akan dikumpulkan di padang mahsyar.
di sanalah proses penghisaban berlangsung, menentukan nasib setiap orang sesuai catatan amalnya.
konsekuensi bagi orang tidak beriman
nasib orang yang menolak beriman kepada allah swt telah digariskan sebagai bentuk keadilan ilahi.
mereka yang mengingkari ajaran-nya akan menerima balasan setimpal dengan perbuatan yang dilakukan selama hidup.
dalam surah al-mu’minun ayat 103, allah swt menggambarkan kondisi orang-orang yang tidak beriman.
seperti dijelaskan dalam buku jalan ke hadirat allah karya syamsul rijal hamid, setelah tiupan sangkakala kedua, manusia bangkit dari kubur untuk menghadapi hari perhitungan.
pada tahap ini, orang beriman dan tidak beriman akan diperlakukan sesuai amal masing-masing.
bagi mereka yang tidak beriman, perjalanan di akhirat penuh dengan kesulitan: mulai dari kebangkitan, pengumpulan di padang mahsyar, hingga penimbangan amal.
ketika timbangan kebaikan mereka ringan, neraka menjadi tempat kembali yang kekal.
yaumul ba’ats dan proses pengadilan
kiamat kubra menandai kehancuran total alam semesta.
setelah itu, manusia memasuki fase kebangkitan yang dikenal dengan istilah yaumul ba’ats.
dalam buku pesona surah yasin karya drs. m. said & m. human, dijelaskan bahwa setelah kebangkitan, manusia digiring ke padang mahsyar untuk menghadapi pengadilan allah swt.
al-qur’an surah yasin ayat 51–54 menggambarkan bagaimana manusia bergerak cepat dari kubur menuju tuhan mereka.
pada tahap ini, tidak ada seorang pun yang dirugikan.
allah swt menghisab setiap amal dengan teliti, mencatat ucapan, perbuatan, hingga niat yang pernah dilakukan.
bagi orang tidak beriman, proses ini menjadi saat penuh penyesalan.
mereka akhirnya menyadari kebenaran yang selama ini ditolak, namun kesempatan untuk bertaubat sudah tertutup.
gambaran padang mahsyar
padang mahsyar digambarkan sebagai tempat yang sangat luas, di mana seluruh manusia dari awal hingga akhir zaman dikumpulkan.
beberapa kondisi yang terjadi di sana antara lain:
1. penghimpunan umat manusia semua manusia, baik beriman maupun tidak, akan dikumpulkan untuk menunggu giliran dihisab.
2. keadaan fisik yang melelahkan manusia berada dalam kondisi berdesakan, tanpa pakaian, alas kaki, dan tidak berkhitan. hadits riwayat muslim dari aisyah ra menjelaskan keadaan ini.
3. tiga kelompok manusia menurut buku pintar hari akhir karya abdul muhsin al-muthairi, manusia terbagi menjadi tiga kelompok: mereka yang penuh harap dan takut, mereka yang berbagi tunggangan, serta kelompok yang digiring oleh api.
4. panas matahari yang terik matahari berada sangat dekat, membuat manusia berkeringat sesuai kadar amalnya. bagi orang tidak beriman, penderitaan ini lebih berat karena tidak ada perlindungan dari allah swt.
5. durasi yang panjang waktu di padang mahsyar setara dengan 50.000 tahun menurut hitungan dunia. namun, bagi orang beriman, waktu terasa lebih ringan.
6. menunggu syafaat manusia mencari syafaat para nabi untuk mempercepat penghisaban. orang tidak beriman tidak mendapat syafaat karena telah menolak risalah para rasul.
perbedaan nasib orang beriman dan tidak beriman
perbedaan mendasar terlihat jelas pada konsekuensi akhir.
1. orang beriman
mereka yang beriman dan beramal saleh akan memperoleh surga. kenikmatan di surga digambarkan sebagai sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, atau terbayangkan oleh hati. kehidupan mereka penuh kebahagiaan, wajah berseri, dan bebas dari penderitaan.
2. orang tidak beriman
sebaliknya, orang yang menolak iman akan digiring ke neraka jahanam. wajah mereka gelap, penuh penyesalan, dan tidak ada kebahagiaan yang dirasakan. penderitaan berlangsung tanpa akhir.
seperti ditegaskan dalam pesona surah yasin, pada hari perhitungan tidak ada seorang pun yang dirugikan.
setiap orang hanya menerima balasan sesuai dengan amalnya.
hal ini menunjukkan keadilan mutlak allah swt dalam menentukan nasib manusia berdasarkan pilihan hidup mereka.