bacakoran.co - dalam berbagai kajian dan nasihatnya, ustadzah halimah alaydrus selalu mengingatkan bahwa bukan tempat untuk bersenang-senang terus-menerus, melainkan tempat ujian bagi setiap hamba.
banyak dari kita ingin berjalan mulus rezeki lancar, hubungan harmonis, kesehatan terjaga, dan hati selalu bahagia.
namun apakah itu mungkin?
apakah dunia memang diciptakan untuk membuat manusia tenang tanpa ?
melansir dari video tiktok @hijrahistiqomahislami, ustadzah halimah menegaskan bahwa bahkan manusia yang paling dicintai allah para nabi dan rasul pun dipenuhi ujian bertubi-tubi.
jika mereka saja diuji, bagaimana dengan kita, manusia biasa, yang masih jauh dari derajat kesalehan mereka?
dari sini terlihat bahwa hakikat dunia memang bukan tempat ideal, melainkan tempat penuh cobaan yang menguatkan jiwa.
dunia adalah tempat ujian, bukan tempat balasan
kita sering bertanya, kenapa hidup tidak mudah? atau kenapa masalah datang terus? jawabannya adalah karena di dunia, semua orang pasti diuji.
ada yang diuji dengan kemiskinan, ada yang diuji dengan sakit, ada yang diuji dengan kehilangan, dan ada pula yang diuji dengan kesulitan hati dikhianati, ditinggalkan, atau disakiti.
dalam kajian beliau, ustadzah halimah mengingatkan bahwa:
- ada yang diuji dengan miskin, agar ia belajar sabar dan tidak bergantung pada dunia.
- ada yang diuji dengan sakit, agar ia kembali pada allah dan memahami arti sehat.
- ada yang diuji dengan sulit, agar ia mengenal kekuatan doa.
- ada yang diuji dengan kehilangan orang yang dicintai, agar ia mengerti bahwa semua yang kita punya hanyalah titipan.
inilah hakikat dunia semua orang punya masalahnya masing-masing, hanya bentuk ujiannya yang berbeda.
mengapa ujian tidak pernah berhenti?
ustadzah halimah menjelaskan bahwa allah menguji bukan untuk menyakiti, tetapi:
- untuk menyucikan hati
- mengangkat derajat hambanya
- mendekatkan kita pada-nya
- dan menjauhkan kita dari sifat sombong serta bergantung pada dunia.
selama kita masih hidup, ujian pasti datang silih berganti. ketika satu masalah selesai, yang lain muncul.
bukan karena allah tidak sayang, tetapi karena dunia bukan tempat istirahat surga lah tempatnya.
belajar dari ujian nabi muhammad saw
jika ada manusia yang paling berat ujiannya, maka dialah nabi muhammad saw.
beliau kehilangan ayah, ibu, kakek, paman, dan istri tercintanya.
beliau dihina, disakiti, bahkan dilempari.
namun dari semua itu, beliau tetap sabar, lembut, dan tetap berbuat baik.
ustadzah halimah mengingatkan:
“kalau manusia semulia nabi saja diuji, bagaimana kita berharap dunia bisa ideal?”
perkataan ini menampar sekaligus menenangkan.
kita tidak diciptakan untuk hidup sempurna di dunia.
ujian adalah bagian dari perjalanan kita menuju allah.
hakikat dunia menurut ustadzah halimah alaydrus adalah:
dunia tidak sempurna, dan memang tidak akan pernah sempurna.
yang bisa kita lakukan adalah:
- menerima ujian dengan sabar
- berusaha sebaik mungkin
- mendekat pada allah
- dan percaya bahwa setiap cobaan membawa kebaikan.
saat kita memahami ini, hati menjadi lebih tenang.
karena pada akhirnya, dunia hanya persinggahan.
surga-lah tempat balasan sempurna.