bacakoran.co

Curhat atau Ghibah? Ustadzah Halimah Alaydrus Jelaskan Batasannya Secara Bijak

Temukan penjelasan lengkap tentang perbedaan ghibah dan curhat ala Ustadzah Halimah Alaydrus. Pahami batasannya agar curhatmu tidak berubah menjadi dosa ghibah.--Tiktok-@spransao

BACAKORAN.CO - Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita yang tanpa sadar terjebak dalam pembicaraan tentang orang lain.

Kadang kita mengira sedang curhat, padahal ternyata sudah masuk dalam ranah ghibah.

Ustadzah Halimah Alaydrus, dalam salah satu kajiannya yang penuh makna, menjelaskan dengan sangat indah tentang perbedaan antara ghibah dan curhat, agar kita lebih berhati-hati dalam berbicara.

1. Apa Itu Ghibah Menurut Ustadzah Halimah Alaydrus?

BACA JUGA:Jangan Kaget! Ternyata Ada 3 Ghibah yang Dibolehkan, Ini Kata Ustaz Abdul Somad..

BACA JUGA:Stop Curhat di Medsos! Ini 3 Cara Mengisi Ruang Hampa dalam Diri Menurut Ustadz Adi Hidayat..

Ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang seseorang dengan hal yang ia tidak suka jika mendengarnya, meskipun apa yang dikatakan itu benar adanya.

Dalam Islam, ghibah termasuk dosa besar karena mencederai kehormatan sesama muslim.

Melansir dari video tiktok @spransao, Ustadzah Halimah Alaydrus menegaskan bahwa ghibah bukan hanya berbicara buruk di belakang orang lain, tetapi juga menyebutkan kekurangannya, baik fisik, sifat, maupun perilaku, jika hal itu tidak pantas dibicarakan.

Rasulullah SAW bersabda, “Engkau menyebutkan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci.

BACA JUGA:Pesan Menyentuh Ustadzah Halimah Alaydrus: Satu Harapan Terindah di Akhirat Kelak

BACA JUGA:Ketika Hati Tak Mampu Dikendalikan, Inilah Obat Penenang Jiwa ala Ustadzah Halimah Alaydrus!

Jika yang engkau katakan benar, maka engkau telah meng-ghibah-nya, dan jika tidak benar, maka engkau telah memfitnahnya.” (HR. Muslim)

Jadi, ghibah adalah dosa nyata, meski kadang dibungkus dengan alasan sekadar cerita atau supaya hati lega.

2. Lalu, Apa Itu Curhat?

Curhat atau curahan hati adalah mengeluhkan keadaan diri sendiri kepada orang lain biasanya karena butuh tempat bercerita, meminta nasihat, atau mencari ketenangan.

Curhat atau Ghibah? Ustadzah Halimah Alaydrus Jelaskan Batasannya Secara Bijak

Puput

Puput


bacakoran.co - dalam  sehari-hari, banyak dari kita yang tanpa sadar terjebak dalam pembicaraan tentang orang lain.

kadang kita mengira sedang , padahal ternyata sudah masuk dalam ranah ghibah.

ustadzah halimah alaydrus, dalam salah satu kajiannya yang penuh makna, menjelaskan dengan sangat indah tentang perbedaan antara  dan curhat, agar kita lebih berhati-hati dalam berbicara.

1. apa itu ghibah menurut ustadzah halimah alaydrus?

ghibah adalah menyebutkan sesuatu tentang seseorang dengan hal yang ia tidak suka jika mendengarnya, meskipun apa yang dikatakan itu benar adanya.

dalam islam, ghibah termasuk dosa besar karena mencederai kehormatan sesama muslim.

melansir dari video tiktok @spransao, ustadzah halimah alaydrus menegaskan bahwa ghibah bukan hanya berbicara buruk di belakang orang lain, tetapi juga menyebutkan kekurangannya, baik fisik, sifat, maupun perilaku, jika hal itu tidak pantas dibicarakan.

rasulullah saw bersabda, “engkau menyebutkan tentang saudaramu sesuatu yang dia benci.

jika yang engkau katakan benar, maka engkau telah meng-ghibah-nya, dan jika tidak benar, maka engkau telah memfitnahnya.” (hr. muslim)

jadi, ghibah adalah dosa nyata, meski kadang dibungkus dengan alasan sekadar cerita atau supaya hati lega.

2. lalu, apa itu curhat?

curhat atau curahan hati adalah mengeluhkan keadaan diri sendiri kepada orang lain biasanya karena butuh tempat bercerita, meminta nasihat, atau mencari ketenangan.

namun, menurut ustadzah halimah alaydrus, curhat tetap harus dijaga adab dan niatnya.

curhat yang baik adalah bertujuan mencari solusi, bukan menyalahkan orang lain.

jika dalam curhat kita malah membuka aib atau menyebut keburukan orang tertentu, maka curhat itu bisa berubah menjadi ghibah.

ustadzah halimah menasihati, “kalau kamu ingin curhat, pastikan fokusnya tentang dirimu sendiri, bukan tentang kesalahan orang lain.

katakan ‘saya sedang kecewa’, bukan ‘dia menyakiti saya seperti ini dan itu’.”

dengan cara itu, curhat menjadi sarana introspeksi diri dan mendekatkan hati kepada allah, bukan jalan menuju dosa.

3. fitnah lebih berat dari ghibah

selain ghibah, ustadzah halimah juga mengingatkan tentang bahaya fitnah.

fitnah adalah membicarakan sesuatu yang tidak benar tentang orang lain, alias menuduh tanpa bukti.

ini jauh lebih berat dosanya dibanding ghibah karena bisa merusak kehormatan dan kehidupan seseorang.

maka, menjaga lisan adalah tanda kematangan iman.

ustadzah halimah sering berpesan bahwa setiap kata akan dipertanggungjawabkan, dan ucapan bisa menjadi sebab turunnya keberkahan atau datangnya musibah.

4. bagaimana agar curhat tidak jadi ghibah?

ustadzah halimah memberikan beberapa tips penting:

- jaga niat saat curhat, hanya untuk mencari solusi, bukan melampiaskan emosi.

- hindari menyebut nama atau ciri orang lain saat menceritakan masalah.

- pilih orang yang amanah dan bijak untuk tempat bercerita, seperti guru, ustadzah, atau sahabat saleh.

- lebih banyak curhat kepada allah, karena dia yang paling memahami isi hati.

perbedaan ghibah dan curhat memang tipis, namun sangat penting untuk dipahami.

ghibah membicarakan orang lain, curhat membicarakan diri sendiri.

jika curhat disertai niat baik dan adab yang benar, maka itu bisa menjadi terapi hati.

tapi jika tidak hati-hati, curhat bisa berubah menjadi ghibah yang menghapus keberkahan.

ustadzah halimah alaydrus mengingatkan, “lebih baik diam jika pembicaraanmu tidak membawa manfaat.

sebab setiap kata adalah cermin hatimu.” 

Tag
Share