Waduh! Digantikan AI, Setengah Perusahaan Dunia Mau PHK Massal hingga 2030!
Sekitar 41% atau hampir setengah jumlah perusahaan di seluruh dunia berencana melakukan PHK massal terhadap karyawannya hingga 2030, pekerjaan digantikan kecerdasan buatan.--ai generate/ist
BACAKORAN.CO - Gelombang revolusi kecerdasan buatan (AI) kini tak hanya mengubah cara manusia bekerja, tapi juga mengancam keberadaan jutaan pekerja di seluruh dunia.
Menurut laporan terbaru World Economic Forum (WEF), sebanyak 41% perusahaan di seluruh dunia berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sebelum 2030.
Alasannya, pekerjaan manusia dianggap bisa digantikan oleh robot dan kecerdasan buatan.
AI Lebih Murah, Lebih Cepat, Lebih Efisien
BACA JUGA:Kriteria Calon Bos BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan 'Idaman' Prabowo! Pansel Kasih Bocoran!
BACA JUGA:Umumkan Perang Gaza Berakhir, Trump: Matahari Terbit di Tanah Suci yang Akhirnya Damai!
Dalam laporan Future of Jobs Report, WEF menyebut jika dunia sedang memasuki fase paling drastis dalam sejarah tenaga kerja modern.
Perusahaan-perusahaan raksasa kini berlomba mengadopsi AI dan otomatisasi untuk menekan biaya serta mempercepat produktivitas.
“Perkembangan AI dan energi terbarukan tengah membentuk ulang pasar tenaga kerja. Banyak peran manusia kini mulai digantikan oleh mesin pintar, sementara permintaan terhadap tenaga kerja berbasis teknologi meningkat tajam,” ungkap laporan tersebut seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Bahkan, 77% perusahaan yang disurvei menyatakan tengah bersiap melakukan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan karyawan agar mampu “bekerja berdampingan” dengan AI mulai 2025–2030.
BACA JUGA:Hore, Tol Bengkulu - Lubuklinggau Masuk Proyek Strategis Nasional 2025
Deretan Profesi yang Terancam Punah
Menurut Saadia Zahidi, Managing Director WEF, pekerjaan yang dulu dianggap aman kini justru berada di ujung tanduk.
“Petugas pos, sekretaris eksekutif, staf penggajian, bahkan desainer grafis — semuanya sedang menghadapi ancaman nyata dari otomatisasi dan AI generatif,” jelasnya.
Yang paling mengejutkan, pekerjaan berbasis pengetahuan seperti sekretaris hukum dan desainer grafis untuk pertama kalinya masuk daftar “10 profesi paling cepat menghilang”.