bacakoran.co

Siswa Korban MBG di Bandung Barat Capai 1000 Orang Lebih, Netizen: Sampai Kapan Begini Terus?

Ribuan siswa keracunan makanan MBG di Bandung Barat. Netizen geram, desak pemerintah evaluasi./Kolase Bacakoran.co--Pattiro dan Instagram @feedgramindo

BACAKORAN.CO - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik setelah kasus keracunan massal terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. 

Peristiwa ini menambah daftar panjang insiden yang melibatkan menu MBG yang disediakan untuk pelajar sekolah. 

Hingga Rabu (24/9/2025), tercatat sebanyak 1.035 siswa menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan dari program tersebut.

Insiden terbaru terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, dengan korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMK. 

Berdasarkan informasi yang dilansir Bacakoran.co dari KompasTV, keracunan terjadi setelah para pelajar mengonsumsi makanan MBG sekitar pukul 09.00 WIB. 

Tak lama setelah makan, mereka mengalami gejala serius seperti nyeri kepala hebat, mual, muntah, sesak napas, hingga kejang-kejang.

Korban Keracunan Meluas ke Tiga Sekolah

BACA JUGA:Marak Kasus Keracunan, Cak Imin Ungkap Tidak akan Stop Program MBG!

BACA JUGA:Kasus Keracunan MBG Cipongkor: BGN Sebut Masak Terlalu Awal Jadi Penyebab

Korban keracunan berasal dari SMK Karya Perjuangan, SMP Ciparai, dan TK Nurul Saadah. 

Para siswa yang mengalami gejala langsung dilarikan ke GOR Kecamatan Cipongkor untuk mendapatkan penanganan medis darurat. 

Sebagian lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Cililin karena kondisi yang lebih parah.

Mirna Herawati, guru TK Nurul Saadah, menyebutkan bahwa keracunan terjadi karena lauk dalam menu MBG sudah tidak layak konsumsi.

“Gejalanya setelah 2 jam makan MBG-nya baru anaknya pada pusing-pusing, mual, muntah,” kata Mirna.

Ia menjelaskan bahwa menu MBG yang disajikan hari itu terdiri dari tuna, kentang goreng, dan sayuran. 

Siswa Korban MBG di Bandung Barat Capai 1000 Orang Lebih, Netizen: Sampai Kapan Begini Terus?

Rida Satriani

Rida Satriani


bacakoran.co - program makan bergizi gratis () kembali menjadi sorotan publik setelah kasus keracunan massal terjadi di kabupaten bandung barat, jawa barat. 

peristiwa ini menambah daftar panjang insiden yang melibatkan menu mbg yang disediakan untuk pelajar sekolah. 

hingga rabu (24/9/2025), tercatat sebanyak 1.035 siswa menjadi korban akibat mengonsumsi makanan dari program tersebut.

insiden terbaru terjadi di kecamatan dan cihampelas, dengan korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari tk hingga smk. 

berdasarkan informasi yang dilansir bacakoran.co dari kompastv, keracunan terjadi setelah para pelajar mengonsumsi makanan mbg sekitar pukul 09.00 wib. 

tak lama setelah makan, mereka mengalami gejala serius seperti nyeri kepala hebat, mual, muntah, sesak napas, hingga kejang-kejang.

korban keracunan meluas ke tiga sekolah

korban keracunan berasal dari smk karya perjuangan, smp ciparai, dan tk nurul saadah. 

para siswa yang mengalami gejala langsung dilarikan ke gor kecamatan cipongkor untuk mendapatkan penanganan medis darurat. 

sebagian lainnya dirujuk ke rumah sakit cililin karena kondisi yang lebih parah.

mirna herawati, guru tk nurul saadah, menyebutkan bahwa keracunan terjadi karena lauk dalam menu mbg sudah tidak layak konsumsi.

“gejalanya setelah 2 jam makan mbg-nya baru anaknya pada pusing-pusing, mual, muntah,” kata mirna.

ia menjelaskan bahwa menu mbg yang disajikan hari itu terdiri dari tuna, kentang goreng, dan sayuran. 

menurutnya, dapur penyedia makanan mbg di wilayah tersebut rata-rata baru beroperasi selama satu bulan, sehingga belum memiliki pengalaman dan sistem kontrol yang matang.

lonjakan kasus keracunan mbg capai ribuan

koordinator nasional jaringan pemantau pendidikan indonesia (jppi), ubaid matraji, menyampaikan bahwa kasus keracunan mbg mengalami lonjakan signifikan dalam beberapa hari terakhir. 

dalam dialog sapa indonesia pagi kompastv, ubaid mengungkapkan bahwa jumlah korban terus bertambah secara drastis.

“korbannya ini semakin lama semakin banyak dan peningkatannya tidak di angka ratusan tapi ribuan ya. benar tadi yang disampaikan beberapa kalangan itu, datanya di sekitar 5000, itu minggu yang lalu. kemudian pak qodari dari tadi juga menyebutkan katanya juga sekitar 5.000 di 17 september ya itu sudah seminggu yang lalu,” ucap ubaid.

“kalau sekarang data jppi yang terupdate itu sudah naik 1.000, ada 6.452. kalau seminggu lalu memang di angka 5000, tapi sekarang, per hari ini sudah 6.452 jadi sudah naik 1.000.”

melihat tren peningkatan yang sangat cepat, jppi mendesak pemerintah untuk menetapkan kasus keracunan mbg sebagai kejadian luar biasa.

“ini kenaikannya sudah tidak ratusan lagi tapi perminggu bisa ribuan. karena itu kami mendesak supaya ada penetapan status kejadian luar biasa ya, karena kami tentu mengutamakan keselamatan anak-anak, nyawa anak-anak gitu, sehingga ini tentu perlu ada evaluasi yang serius, semua pihak duduk bareng,” ujar ubaid.

pemerintah daerah turun tangan

menanggapi insiden tersebut, sekretaris daerah (sekda) jawa barat, herman suryatman, langsung meninjau lokasi kejadian dan memastikan penanganan terhadap para korban berjalan lancar.

"saya sudah cek satu-satu. memastikan semua anak tertangani dengan baik. karena itu kami kerahkan petugas kesehatan. pak sekda (bandung barat) dengan semua puskesmas yang ada di bandung barat dikerahkan ke sini," kata herman di kecamatan cipongkor, rabu (24/9/2025).

herman menegaskan bahwa seluruh tenaga medis di wilayah bandung barat telah dikerahkan untuk menangani para korban, dan pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini.

namun, di media sosial, kemarahan publik tak terbendung. unggahan akun instagram @feedgramindo yang membagikan berita ini dibanjiri komentar pedas dari netizen.

"makanan beracun gratis."

"udah paling bener duit kasih ke emaknya,terus siswa diwajibkan bawa bekel kesekolah,ntar pas jam istirahat makan bareng bareng. sengirit ngiritnya seorang emak tetep gk mungkin ngasih makanan beracun untuk anaknya."

"@prabowo tunggu ada korban meninggal gara2 keracunan dulu pak??! gk ada pengawasan mutu dan kelayakan mbg pak."

"jangan sampe ada korban meninggal baru di stop @prabowo."

"@prabowo yg di bilng jajanan di luar sekolah tdk baik untuk tubuh tp ternyata program bapa yg tdk baik untuk murid."

"kalau udh begini pasti nggak ada yg mau disalahkan."

"serius ini pemerintah diem aja, pada budeg apa gmn?"

evaluasi menyeluruh dan tuntutan transparansi

kasus keracunan mbg di bandung barat menjadi alarm keras bagi pemerintah pusat dan daerah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program mbg. 

mulai dari kualitas dapur penyedia, standar higienitas, sistem distribusi, hingga pengawasan ketat terhadap menu yang disajikan.

dengan jumlah korban yang terus bertambah dan dampak kesehatan yang serius, publik mendesak agar keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama. 

penetapan status kejadian luar biasa dinilai sebagai langkah awal yang penting untuk mendorong transparansi, akuntabilitas, dan perbaikan sistemik dalam pelaksanaan program mbg.

Tag
Share